Minggu, 25 Januari 2009

Kata Syukur Yang Terlupakan

Ya Allah..Alhamdulillah, aku seorang Muslim
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bernafas sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sihat sekarang
Ya Allah..Alhamdulillah, aku sempurna fizikal
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada rumah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada ibu dan bapa
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat makan
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat minum
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat pakaian
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada kerja
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat bersekolah
Ya Allah..Alhamdulillah, aku hidup dalam keadaan aman
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat berhibur (cara yang terbatas)
Ya Allah..Alhamdulillah, aku ada sahabat
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat tidur dengan nyenyak
Ya Allah..Alhamdulillah, aku dapat menikmati udara segar
Ya Allah..Alhamdulillah
Ya Allah..Alhamdulillah!

Fikirkan, ramai manusia yang mengakui dia Islam, tetapi, adakah dia sudah melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang Islam? Adakah hidupnya mengikut cara Islam? Solat 5 waktu? Puasa? Baca Al-Quran? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sedang bernafas sekarang, adakah kita gunakan hayat kita dengan sebaiknya? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Fikirkan, kita sihat, tanpa penyakit buat masa sekarang, adakah kita gunakan masa sihat kita dengan sebaiknya? Dan adakah kita marah atau mengeluh dengan Allah jika kita ada penyakit? Ingat, penyakit merupakan tanda kasih Allah supaya kita ingat pada-Nya..SubhanAllah.. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?

Fikirkan, kita ada rumah, makanan, minuman,pakaian dan pelbagai nikmat dari segi harta.. adakah kita makan dan minum, kita mulakan dengan Bismillah? Adakah kita menutup aurat ketika berpakaian dan kerana Allah Ta’ala? Adakah kita berhias mengikut cara Islam? Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini?

Pikirkan, kita dapat berhibur (melalui cara terbatas), tetapi kadang-kadang kita terlupa, terlebih berhibur, lalai.

Pikirkan , kita hidup di Indonesia.negara yang aman daripada peperangan (tidak termasuk perang politik). Kita dapat tidur dengan nyenyak, tiada bunyi bom, pistol dan segala jenis senjata. Tidak seperti di Iraq, Bosnia dan sebagainya. Adakah kita bersyukur dengan nikmat ini? Seperti dalam Surah Ar-Rahman..Allah menekankan ayat ini sebanyak 31 kali.

”Maka nikmat Tuhan kamu yang mana satukah yang kamu dustakan?” (Surah Ar-Rahman)

Kerana manusia itu mudah lupa dan lalai dengan nikmat Allah yang terlalu banyak ini sehingga tidak terkira. Kadang-kadang kita lupa tuk ucapkan:

"Terima kasih ya Allah! Terima Kasih! Alhamdulillah, nikmat yang Engkau berikan kepada ku amat banyak! Syukran ya Allah!"

Kadang-kadang kita lupa tuk berterima kasih kepada Allah dengan cara beribadah kepada-Nya..kita lupa...lalai..

Kadang-kadang kita terlalu banyak merungut, ”kenapa aku tak dapat yang ini? Kenapa Allah beri aku yang ini?!” Tetapi kita tidak sadar, kita tak tanamkan dalam diri bahwa Allah itu Maha Mengetahui. Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.. Kadang-kadang kita tidak sadar, Allah hanya meminjamkan kekayaan Dia kepada kita, tetapi kita? Dengan kekayaan itulah kita gunakan untuk menentang Tuhan Yang menciptakan alam ini.. Na’uzubillah..

Sahabat-sahabat sekalian, marilah kita muhasabah diri masing-masing..Ini juga peringatan buat saya hamba yang khilaf. Wallahu’alam..

Sabtu, 24 Januari 2009

7 Tanda Si Dia Tidak Serius

Perempuan biasanya memiliki perasaan yang peka terhadap pasangannya. Termasuk mempertanyakan, apakah pasangannya berniat serius membina hubungan atau tidak. Jadi wajar jika timbul pertanyaan, "Apakah kekasih saya betul-betul lembur, atau jangan-jangan dia sedang menduakan saya?"

Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri kekasih yang tak jujur. Gunakan informasi ini sebagai masukan, dan berhentilah merasa khawatir, atau membicarakannya secara serius dengan pasangan Anda.

1. Si Dia tak mengenalkan Anda kepada keluarga dan teman-temannya.
Seorang pembohong akan membiarkan Anda di dalam kegelapan, sementara mereka bermain di tempat terang. Hubungan Anda tidak akan berhasil jika Anda berstatus "Kekasih Bayangan". Artinya, Anda sering dibuat menunggu, sementara pasangan Anda sedang bersenang-senang. Sebaiknya, Anda perhatikan apakah Anda diajak bila ada acara keluarga atau kumpul-kumpul dengan teman-temannya. Pernahkah dia mengajak Anda ke gathering party yang diadakan oleh kantornya? Bila ya, pasti ada alasannya.

Mungkin teman kencan Anda sedang mendekati seseorang atau justru dia sebenarnya sudah mempunyai kekasih sehingga dia tidak akan membawa Anda di muka umum. Anda berhak curiga jika tidak diajak menghadiri suatu acara, lantas bertindaklah tegas. Berhentilah menjadi Kekasih Bayangan. Begitu Anda berani menghadapinya, Anda akan tahu apakah Anda memang akan menjadi kekasihnya seumur hidup atau sudah waktunya pergi meninggalkannya.

2. Si Dia tak memperlihatkan perasaannya.
Pembohong menyembunyikan perasaan mereka agar mereka dapat mengelabui bila mereka berada di suatu tempat. Sungguh melelahkan bila Anda harus membongkar kebenaran dari pasangan Anda. Pasangan yang tidak memperlihatkan perasaannya dapat mengatakan apa yang ingin Anda dengar, tetapi tidak akan mengubah sikapnya kecuali memang dia menginginkannya.

Mengatakan hal yang benar dan melakukan hal yang benar sangat berbeda. Bila pasangan Anda mengatakan bahwa dia menghabiskan waktu lebih banyak bersama Anda dan lebih banyak memberi perhatian kepada Anda, tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian, Anda harus berhati-hati karena kemungkinannya dia menjalin hubungan dengan beberapa orang selain dengan Anda.

3. Si Dia mengaku tak ingin terikat.
Bila seseorang mengatakan "Saya tidak menginginkan komitmen," jangan mudah tertipu dan jangan terperangkap. Seorang pembohong tidak senang dikontrol. Dia akan mudah berpaling dari Anda karena tidak senang dengan sikap pasangan yang ingin mengekangnya. Sangat sering orang tidak memedulikan pesan yang jelas mengenai kencan yang berpotensi. Bila seseorang mengatakan kepada Anda, "Saya tidak serius dengan hubungan kita", "Saya masih ingin bebas", "Saya belum siap untuk berumah tangga", jangan ragu-ragu untuk mengambil langkah mundur!

Dengan jelas dia mengatakan kepada Anda bahwa dia hanya ingin bersenang-senang. Bila Anda tetap meneruskan hubungan Anda dengannya, Anda akan patah hati. Jangan pernah memaksa seseorang untuk masuk ke dalam situasi yang tidak diinginkannya. Jangan pernah menuntut seseorang untuk menjalankan hubungan yang serius bila dia tidak menginginkannya.

4. Si Dia mengaku mengkhianati mantannya.
Seorang pembohong membenarkan perilaku mereka agar tidak terikat. Cara mereka mengakui tindakannya memperlihatkan karakter yang mereka miliki. Biasanya alasan yang mereka pakai adalah:
* "Mantan saya ringan tangan sehingga sah-sah saja bila saya membutuhkan perhatian dari seseorang."
* "Ayah saya mengkhianati ibu saya, jadi kalau sekarang saya mengkhianati kekasih saya itu karena pengaruh kehidupan masa lalu saya."

Setiap orang mempunyai alasan, tetapi apakah Anda dapat menerima pembenaran ini? Orang yang mengakui ketidaksetiaan di masa lalunya kemudian menceritakan pengkhianatannya kepada orang lain biasanya berkemungkinan besar untuk berselingkuh kembali. Biasanya mereka tidak merasa bertanggung jawab terhadap tindakan masa lalunya, juga tidak menyelesaikan dengan baik masalah yang dihadapinya.

5. Sebelumnya Si Dia selalu jomblo
Ingat, seorang pembohong tidak pernah sendirian! Putus dari satu cinta, lari ke cinta yang lain atau bahkan memiliki beberapa cinta dalam waktu yang bersamaan. Mereka tidak peduli dengan introspeksi diri, fokus mereka adalah untuk menarik orang baru ke dunianya.
Bila Anda berkencan dengan orang yang menceritakan sejarah cintanya yang selalu berusaha mendapatkan pasangan baru ketika sedang menjalin hubungan dekat dengan seseorang, berhati-hatilah! Orang ini mungkin berpikir pasangannya hanyalah pengisi waktu dan hubungan sejenis ini tidak pernah bertahan lama.

6. Si Dia suka berbohong
Pembohong berbohong mengenai segala hal yang membuat Anda mempertanyakan kebenaran dari ceritanya. Bila Anda berkencan dengan seseorang yang tampaknya tidak jujur mengenai hal-hal yang biasa, seperti 'Di mana dia makan siang', 'Apa yang dilakukannya di hari Minggu pagi' sebaiknya Anda harus waspada. Dia akan selalu berbohong; dari satu bohong ke bohong berikutnya. Anda harus ingat "tanpa kejujuran, tidak ada cinta".

7. Si Dia bangga akan bentuk badannya
Pembohong merasa tidak aman dan perlu membuat dirinya menarik. Dia memamerkan popularitasnya untuk menaikkan rasa rendah dirinya. Bila pasangan Anda sangat menuntut, Anda harus menyadari betapa dia memiliki perasaan tidak aman yang tinggi. Orang ini merasa perlu menonjolkan egonya untuk menutupi kekurangannya

Al- Quran



Alquran adalah cahaya yang menerangi jalan hidup manusia. Dengan Alquran seorang muslim akan mampu membedakan jalan baik sehingga mengantarkan kepada kebenaran dengan jalan sesat yang menjerumuskan seseorang ke lembah kehinaan di dunia dan akhirat.

Alquran juga menjadi petunjuk bagi amal perbuatan manusia. Alquran memberi jalan bagi mereka yang mau memikirkan dan menghayati isinya untuk mendapatkan kebenaran dan kebaikan sehingga dapat disampaikan kepada orang banyak kebenaran itu.

Dengan Alquran, kita bisa mengerti dan memahami hakekat kebatilan serta kejahatan. Pemahaman itu mengantar kepada kita untuk mau dan mampu membersihkan jalan yang akan kita lalui agar terhindar dari kejahatan dan kebatilan tadi. Dengan demikian, Alquran menjadi pengontrol pribadi agar selalu mawas diri ketika menjalani hidup dan kehidupan ini.

Karena jalan yang akan kita tempuh bermula dari hati atau jiwa sebagai pengendali amal, maka kewajiban kita untuk selalu membersihkannya. Shekh Mohammad Rasyid Ridha, seorang ulama besar Mesir pernah berkata, ''Di dalam membersihkan jiwa dan memperdalam pemikiran, orang tidak harus melewati falsafah Aristoteles atau Ibnu Sina, tapi yang terpenting ia harus melewati dua hal, menjauhkan hawa nafsu dan menghiasi diri dengan takwa.''

Dua hal tersebut -- menjauhkan nafsu dan menghiasi diri dengan takwa -- banyak disinggung Alquran. Allah berfirman: Adakah kamu mengetahui orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya? Dan Allah kemudian menyesatkan mereka berdasarkan ilmu-Nya. Allah mengunci pendengaran, hati dan menutup penglihatannya. Maka siapakah yang mampu memberi petunjuk kepadanya selain Allah. Adakah kalian tidak mengambil pelajaran? (Surah al-Jatsiah: 22).

Ayat tersebut memberi isyarat kepada kita betapa berbahayanya orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya. Bila ketidakmampuan pengendalian nafsu itu sampai pada kemurkaan Allah sehingga menutup hati seseorang dari masuknya cahaya atau hidayah, maka ia akan menjadi orang yang celaka di dunia dan akhirat.

Sementara, takwa merupakan peningkatan kualitas iman. Tidak akan ada takwa tanpa landasan iman yang benar, bersih dari kemusyrikan, khurafat dan tahayul. Menurut tafsir para ulama, takwa berarti menjaga semua perbuatan yang merugikan orang lain, termasuk diri sendiri serta tidak melakukan tindakan yang merintangi tercapainya tujuan mulia maupun niat yang baik. Takwa juga berarti meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat serta senantiasa taat pada semua perintah Allah.

Bila hal itu terpenuhi, maka kebaikan akan kembali kepada manusia. Allah berfirman: Dan siapa yang takwa kepada Allah, Dia akan membuatnya lepas dari kesulitan dan akan memberi rezeki yang tiada terkira (Surah at-Thalaq: 2-3). Ada baiknya ketika kita ingin memperoleh hidayah Alquran, dua hal tersebut menjadi perhatian utama kita.

Pakaian

Untuk menunjang kesempurnaan hidupnya, manusia memerlukan pakaian. Pakaian, selain berfungsi untuk melindungi diri, juga berfungsi sebagai penutup aurat dan mempercantik diri. Firman Allah SWT, ''Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.'' (Q. S. 7: 26). Dalam kehidupan sehari-hari, pakaian, kata seorang ulama kontemporer Ali Syari'ati, dapat melambangkan status, preferensi, dan bahkan perbedaan kelas. Banyak orang menyandang pakaian tertentu sekadar untuk menunjukkan kelasnya. Jadi, pakaian dapat menyebabkan adanya 'diskriminasi' di antara umat.

Namun, dalam Alquran term pakaian (libas), tidak hanya mengandung pengertian fisik, seperti disebut di atas, tetapi juga bisa bermakna spiritual. Menurut pakar tafsir al-Raghib al-Ashafahani dalam Kitab al-Mufradat fi Gharib Alquran, kata libas (pakaian) dapat bermakna segala sesuatu yang dapat menutupi diri kita dari berbagai keburukan. Karena itu, suami atau istri yang diharapkan dapat saling melindungi dan menutupi keburukan dan kekurangan masing-masing, disebut oleh Allah sebagai 'pakaian'. ''Mereka (istri-istri) itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.'' (Q. S. 2: 187).

Ini berarti, pakaian kita yang sesungguhnya adalah iman, amal saleh, dan kesucian moralitas; dan pakaian inilah yang disebut 'pakaian takwa'. Tuhan menyebut pakaian takwa ini sebagai pakaian yang paling baik (Q. S. 6: 187). Pakaian takwa, menurut ahli tafsir Abdullah Yusuf Ali, mengejawantah dalam sikap mental dan perilaku, berupa pemihakan kita kepada kebenaran yang, karenanya, dapat menutupi diri kita dari berbagai keburukan dan dosa-dosa, serta menghiasi diri dengan berbagai keutamaan dan kebajikan.

Pakaian dalam arti inilah yang dahulu pernah dibanggakan Imam Syafi'i kepada bangsa Mesir, ketika yang disebut terakhir ini, dengan pandangan agak materialistik, memperolok-olok Imam Syafi'i lantaran pakaian sederhana yang dikenakannya. ''Aku pun memiliki setumpuk pakaian,'' kata Imam Syafi'i, ''yang bila semuanya kujual dengan uang seperak, maka uang seperak itu masih jauh lebih berharga. Tapi, di balik pakaian itu ada jiwa yang kalau ditimbang sebagiannya saja dengan jiwa semua manusia, niscaya jiwa itu masih lebih berat dan lebih agung.'' Pakaian takwa, dengan sendirinya membuat pemakainya tampak selalu anggun. Sebagai kata Ibn 'Adi, ''Jikalau orang terlepas dari noda dan dosa, maka pakaian apa pun yang disandang, akan tampak indah dan cantik selalu.''

Kamis, 22 Januari 2009

Mencari Teman ke Syurga

Teman yang baik adalah anugerah yang tidak ternilai daripada Allah. Teman yang baik penunjuk jalan, penguat langkah dan azam, pendamping yang akan selalu mengingatkan untuk bersungguh-sungguh berusaha membuat bekal negeri abadi. Manusia yang lemah seperti kita tentunya memerlukan teman, untuk berkongsi suka dan duka, untuk mengingatkan kala terleka, untuk menemani kala beramal ibadat agar lebih bersungguh-sungguh, demi bersama meraih syurgaNya. Seorang Nabi Allah, Nabi Musa AS pun memerlukan teman lantas baginda berdoa kepada Allah agar mengurniakan teman penguat langkah, teman ke syurga.

"Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, iaitu (Harun), saudaraku, teguhkanlah kekuatanku dengan (adanya) dia, dan jadikanlah dia teman dalam urusanku, agar kami banyak bertasbih kepadaMu, dan banyak mengingatiMu, sesungguhnya Allah Maha Melihat Keadaan kami" (20:29-35)

Kisah Nabi Musa memohon teman dari Allah untuk membantu menguatkannya membuktikan betapa kita sebagai manusia sangat memerlukan teman untuk menemani dalam urusan hidup seharian dan juga untuk sama-sama beribadat kepada Allah. Bukankah seorang anak Adam itu akan lebih bersungguh-sungguh mengejar redhaNya dan meningkatkan segala amal apabila mempunyai teman yang seiring dan sejalan?

Saidina Umar mengatakan, "Tiada satu kebaikan pun yang dianugerahkan kepada seorang hamba sesudah Islam, selain saudaranya yang soleh. Apabila seseorang di antara kamu merasakan sentuhan kasih sayang dari saudaranya, maka hendaklah ia berpegang kepadanya" Malah, Saidina Umar meminta kita 'berpegang kepadanya', iaitu bermakna tidak melepaskan dan menghargai teman tersebut kerana kita sebenarnya dianugerahkan kebaikan yang sangat besar apabila dikurniakan teman yang soleh.

Namun, berusahakah kita untuk menjadi teman ke syurga kala mencari teman ke syurga? Jadikah kita sahabat yang baik yang sentiasa mengajak teman kita kepada kebaikan, yang sentiasa mengingatkan teman kita akan janji-janji Allah, yang menunjukkan kepada teman kita qudwah yang baik? MENJADI TEMAN KE SYURGA Menjadi teman ke syurga dan mencari teman ke syurga, segalanya hanya berlaku apabila asasnya didasari taqwa yang kuat. Taqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dengan ketaqwaan yang layak bagiNya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya" (3:102)

Ayat ini mengisyaratkan kepada kita untuk membiarkan hati kita berusaha keras mencapai taqwa menurut batas kemampuan yang ada pada dirinya. Setiap kali ia mendekat kepada Allah dengan ketaqwaan maka akan terbukalah hatinya untuk berusaha mencapai kedudukan yang lebih tinggi dari apa yang telah dicapainya, dan merindukan darjat yang ada di atas apa yang telah diraihnya lalu selalu memandang ke arah kedudukan yang lebih tinggi lagi.

Muhammad Ahmad Rasyid mengatakan "ketinggian itu hanya boleh diraih dengan kelelahan", memberitahu kepada kita bahawa kita perlu berusaha bersungguh-sungguh utk mendapat darjat ketinggian taqwa di sisi Allah. Apa kaitan taqwa dan teman ke syurga? Taqwa dalam diri sahaja yang akan mendorong seseorang mencari teman ke syurga, menemaninya dalam kehidupan siang harinya, mendampinginya dalam ibadah malamnya. Dan seseorang yang benar-benar meletakkan taqwanya kepada Allah sahaja akan bersungguh-sungguh (sehingga kelelahan tetapi) terus ingin meningkatkan darjatnya di sisi Allah dan dia benar-benar memerlukan teman untuk menguatkan urusan siang dan malamnya, sebagai hamba, dan khalifah. Ciri taqwa ini akan menjadikan dirinya sendiri adalah seorang teman ke syurga, lantas dia layak untuk mendapat teman ke syurga yang hanya didapati melalui anugerah dari Allah. Teman yang akan sentiasa mengingatkan, tatkala kelelahan, akan janji yang menjadi asas perhubungan ini, asasnya hanya kerana Allah, lantas itu kita menjadi "menjadi teman ke syurga".

Kita bertemu atas kesungguhan dan ikrar kita pada jalan Allah, dan perpisahan kita pun hanyalah kerana Allah juga kerana walau apapun matlamat kita hanya satu, meraih syurgaNya. "Didiklah diri kamu kepada cinta pada Allah, bermula pada diri kamu. Tingkatkan penghayatan diri kamu pada cinta pada Allah, berusaha membaiki dan meningkatkan diri kamu menjadi hamba Allah yang lebih taat, nescaya kamu akan menjadi teman ke syurga dan Allah akan mengurniakanmu teman ke syurga."

Marilah sejenak kita mengambil pengajaran dari Hadith Qudsi, dari Allah, Pencipta dan Pemilik kasih sayang dan cinta, yang menitipkan kasih sayang antara hati-hati, yang mengekalkan ikatan antaranya, yang memperteguhkan janji ikrar mereka untuk menjadi 'teman ke syurga', mencari redhaNya yang Esa, Pemberi Segalanya, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "CintaKu mesti bagi orang-orang yang saling mencintai kerana Aku, CintaKu mesti bagi orang-orang yang saling bersilaturahim kerana Aku, CintaKu mesti mesti bagi orang yang saling menasihati kerana AKu, CintaKu mesti bagi orang-orang yang saling mengunjungi kerana Aku, CintaKu mesti bagi orang-orang yang saling memberi kerana Aku" (Hadith Qudsi) Lihatlah betapa Allah menjanjikan cintaNya yang Maha Agung kepada "teman ke syurga". Besarnya kemuliaan Allah janjikan kepada mereka yang mendasari perhubungan kerana sama-sama mahu mengejar redhaNya, menjadi teman ke syurga lantas dikurniakan teman ke syurga.

Ayuh, perbaiki diri !

Jangan Bilang Terserah Allah

Seandainya Rasulullah berkata, “Terserah…” ketika Malaikat menawarkan diri untuk membalikkan gunung untuk ditimpakan kepada masyarakat Thaif yang telah menolak, menghina dan mendzalimi Rasulullah dan para sahabatnya, mungkin tidak ada orang beriman dari kota Thaif, dan cerita selanjutnya pun akan berbeda.

Kalau Muhammad Rasulullah Saw kecewa dan marah, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dan malaikat-Nya untuk memberikan ganjaran yang setimpal –atau seberat-beratnya- kepada para penduduk yang membenci dan mencederainya, maka sejarah tentang keteladanan Muhammad tidak akan terukir indah. Sebab segala apa yang dilakukan Rasulullah, sejak dari kecil hingga besar, mulai dari diamnya, kata-katanya, duduk, berdiri dan jalannya, serta gerak-gerik sekecil apapun adalah kisah-kisah indah yang tak terpisahkan.

Misalkan masyarakat Thaif benar-benar musnah setelah ditimbun gunung atas seizin Rasulullah, dan masyarakat di kota-kota lainnya melihat apa yang terjadi di Thaif itu, mungkin mereka yang sebelumnya terpesona dengan ajaran Islam akan mundur dan lari dari Islam. Yang semula memuji akhlak Muhammad, akan mencibir dan tak lagi mau menjadi pengikutnya, menyelami dan mengamalkan ajarannya.

Muhammad memang manusia pilihan, dan pilihan Allah tidak pernah salah. Ketika Thaif menghujaninya dengan batu hingga ia terluka, bahkan malaikat yang konon tak memiliki perasaan pun bisa marah hingga menawari Muhammad untuk membalikkan sebuah gunung ke masyarakat Thaif, Muhammad menolaknya, “Mereka hanya belum tahu…” ini jawaban dari lidah yang senantiasa terperlihara indah itu.

Nabi Allah yang terkenal karena kemuliaan hati dan akhlaknya itu tak sedikitpun marah, apalagi menaruh dendam atas penolakan dan penghinaan yang diterimanya. Padahal, kalau ia mau, orang yang meludahinya bisa saja tiba-tiba tidak bisa bicara, atau putus lidahnya. Kemudian orang yang menghina mulutnya penuh borok yang tak kan pernah sembuh seumur hidup. Batu yang diarahkan ke dirinya berbalik mengenai yang si pelempar, yang menendang kakinya lumpuh, bahkan sekadar memeloti saja bisa buta.

Muhammad bisa bilang, “Ya Allah, dia mengejek saya, cabut nyawanya sekarang” maka matilah orang itu. Bisa juga Muhammad berdoa, “Ya Allah, siapapun yang menolak saya, putuskan rezekinya”, atau doa, “Orang ini tak menerima ajaran Islam, bahkan menghasut orang lain untuk menolaknya, buatlah ia miskin ya Allah”. Atau setidaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, “Terserah Engkau ya Allah akan ditimpakan musibah jenis apa mereka yang telah menghina agama-Mu…”

Tapi fasilitas itu tidak diminta oleh Muhammad, karena ia tahu masyarakat akan semakin menolak dan membencinya. Dakwah Rasulullah justru berhasil dengan kemuliaan akhlak dan tutur kata. Keindahan perilaku Muhammad berbuah manis dengan diterimanya Islam di kemudian hari.

Bedanya dengan kita, diejek teman tidak cukup balas mengejek, ditambah memukul plus sebaris sumpah, “Saya sumpahin mulutmu sobek…”. Ada teman yang mengambil makanan di meja tanpa izin, si pemilik berucap, “Yang makan makanan saya perutnya buncit seumur hidup”. Pernah juga kita mendengar, “Saya sumpahin tertabrak kereta itu orang,” dari mulut orang yang baru saja kecopetan. Ketika didzalimi, kemudian kita menangis dan meminta bantuan Allah, “Ya Allah, hukumlah seberat-beratnya orang ini…”. Cerita lain, “dia sudah menyakiti saya selama bertahun-tahun, kebahagiaan saya adalah kalau melihat dia sengsara seumur hidup…”

Maka tak heran banyak fenomena yang menjadi pelajaran berharga bagi kita, ada orang yang selama berhari-hari sebelum meninggal berteriak kepanasan lantaran mencaplok hak orang lain secara semena-mena, dan baru meninggal kemudian setelah orang bersangkutan datang dan memaafkannya. Ada anak terlahir tidak bisa bicara karena ibunya pernah menghina saudaranya, dan saudaranya pernah berucap, “Saya tidak ikhlas dihina, saya doain semua keturunan kamu nggak bisa ngomong…” dan masih banyak kejadian lainnya.

Doa orang yang didzalimi tidak ada batas, bisa langsung terijabah. Hati-hati dengan doa yang diucapkan ketika kita marah dalam keadaan terdzalimi, perselisihan yang semestinya bisa diselesaikan dalam waktu beberapa hari, bisa berkepanjangan akibat sumpah dan doa buruk dari kita. Rasulullah mencontohkan dua hal; maafkan dan doakan untuk kebaikannya. Tidak perlu merasa rugi mendoakan kebaikan untuknya, Insya Allah kita mendapatkan lebih banyak kebaikan dari yang ia terima. Semoga kita bisa meneladani beliau.

Rabu, 21 Januari 2009

Beersinar di Kantor

Sukses berkarier tak cukup hanya mematuhi deadline atau pun datang on time. Anda perlu menguasai kualitas seorang bintang.

Para high flyers alias 'karyawan bintang' adalah future leader, yang memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena sangat menentukan masa depan perusahaan. Nama mereka terpatri dalam succession plan perusahaan dan mendapatkan perhatian utama dalam program career management.

Menggiurkan, ya? Anda juga bisa kok mengubah diri dari karyawan biasa menjadi karyawan 'bintang'. Tentu performa Anda harus sangat memuaskan untuk bisa menyandangkan predikat ini. Meski tak mudah, ada banyak hal yang bisa Anda Iakukan. Antara lain:

1. Kenali Perusahaan

Sebagai karyawan, memang tugas kita tidak hanya hanya duduk bekerja dan menerima gaji saja. Sudah semestinya kita juga mengetahui banyak hal tentang perusahaan. Bahkan jika perlu jadilah orang yang paling memahami seluk beluk perusahaan.

Anda bisa memulai dengan mencari informasi selengkapnya tentang tempat kerja, siapa yang dapat dipercaya dan yang sebaiknya dihindari, serta bagaimana mengatur kompetisi dalam organisasi. Buka mata dan ketahui semuanya. Apa pandangan atasan dan rekan kerja senior mengenai hal-hal yang sedang terjadi dan bagaimana menyikapinya.

2. Gaul lintas divisi

Dalam bekerja, Anda memang sebaiknya membangun relationship dengan orang sebanyak mungkin dalam lingkup pekerjaan Anda. Namun, membangun hubungan kerjasama ini tentu bukan hanya dengan rekan se-departemen, tapi juga lintas divisi. Dengan begitu, Anda akan dikenal luas sebagai figur karyawan yang supel.

Kesan baik dan pergaulan luas bisa membuka kesempatan Anda mendapat promosi di masa depan atau mendapat kenaikan gaji. Dan, bila kelak Anda ditunjuk mengepalai suatu proyek, menjadi team-leader atau memimpin suatu unit kerja, luasnya pergaulan akan memudahkan Anda memilih orang-orang yang memang capable atau mampu dalam pekerjaan mereka.

3. Get network

Memiliki jaringan koneksi ke perusahaan atau instansi lain pasti akan membuat profil Anda di mata rekan-rekan menjadi tinggi. Anda bisa menjadi orang yang paling diandalkan karena mengetahui perkembangan dunia di luar perusahaan. Dengan memiliki jaringan yang luas, Anda juga akan semakin dikenal dan dianggap memiliki kredibilitas. Selain itu, secara tidak langsung Anda akan dianggap sebagai juru bicara tidak resmi perusahaan oleh orang lain. Tentu hal ini akan makin menunjukkan kemampuan leadership Anda di mata atasan, rekan kerja dan klien.

4. Kuasai Teknologi

Anda juga perlu melihat sesuatu dengan cara lebih luas ataupun lewat cara berpikir orang lain. Jadi, hindari melihat sesuatu hanya dari sudut pandang sendiri. Salah satu ciri orang berpikiran luas adalah selalu menambah wawasan di luar spesialisasi dan mempelajari hal-hal baru.

Apalagi saat ini berlaku tren baru di dunia bisnis. Siapa yang menguasai teknologi, dialah yang menguasai dunia. Menjadi orang yang gemar belajar akan menjadi nilai lebih bagi Anda. Bisa lebih dulu menguasai salah satu kemajuan teknologi, seperti program-program komputer yang banyak beredar saat ini, juga akan membuat profil Anda semakin tinggi di mata rekan kerja.

5. Berani ambil resiko

Membangun dasar yang kokoh ketika memulai pekerjaan atau menyampaikan gagasan akan memberi kesan baik kepada rekan, bos, dan klien. Itu sebabnya, inisiatif akan menjadi langkah utama Anda menjadi bintang. Untuk menunjukkan inisiatif, Anda perlu empat poin, melakukan hal di luar deskripsi kerja, membantu rekan lain, berani mengambil risiko dan bekerja sampai tuntas.

Dan, dalam bekerja, tugas sulit yang bisa membuat para karyawan enggan dipilih sebagai project officer akan selalu ada. Cermati baik-baik. lni bisa menjadi tiket utama Anda meraih kesempatan. Jangan takut gagal. Meski akhirnya pekerjaan itu hanya selesai setengah, nama Anda akan dikenal sebagai orang yang berani mengambil risiko dan mau bekerja keras.

6. Be team leader

Para bintang dalam suatu pekerjaan memang memiliki kemampuan memersatukan orang untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun, bukan dengan ancaman memecat, iming-iming kenaikan gaji atau memberi jabatan. Pemimpin yang baik hanya mengandalkan tiga komponen yaitu pengetahuan, kemampuan membawa energi ke tempat kerja dan lingkungan, serta selalu memberikan perhatian pada setiap orang dalam timnya. Nah, sudahkan tiga komponen ini Anda miliki?

7. Komunikator yang baik

Satu hal yang tak boleh dilupakan. High flyers adalah ahli komunikasi yang hebat. Mereka tahu bagaimana cara membentuk percakapan, membatasinya dan menarik perhatian orang. So, gunakanlah bahasa yang tepat dengan pendengar yang tepat pada waktu yang tepat.

Semoga 'bintang' Anda makin bersinar!

Selasa, 20 Januari 2009

Dinding Kuno Arsitektur Islam Terbuat dari Bubuk Tulang



Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan tungku batu bata abad ke-14 yang ternyata dipakai untuk memanggang tulang belulang binatang untuk tujuan tertentu. Uniknya, tulang belulang yang telah dibakar itu dipakai sebagai campuran bahan bangunan.

Setelah dipanggang, tulang-tulang tersebut kemudian dibuat menjadi bubuk yang akan dicampur dengan bahan material lainnya. Campuran inilah yang dipakai untuk melapisi dinding bangunan yang dibuat masa itu.

Lapisan yang sangat kuat tersebut banyak ditemui pada bangunan abad pertengahan berarsitektur Islam yang dibangun di daerah yang kini disebut Granada, Spanyol. Lapisan pelindung dinding penuh ornamen dekoratif yang biasa disebut patina itu menutupi bagian luar bangunan-bangunan yang dibangun peradaban kuno.

Sang pembuat tampaknya memahami ilmu kimia. Dia kerap mencampur bahan baku bangunan dengan kapur atau gips, kuarsa, atau mineral tanah liat. Untuk pewarnaan, peracik menambahkan oksida besi dan hidroksida. Menurut catatan penelitian, bahan baku bangunan tersebut berasal dari susu, kulit telur, minyak, lilin, bahkan darah dan air seni. Studi terbaru mengaitkan tujuan tungku dengan patina di dinding.

"Ini laporan pertama mengenai tulang yang dibakar di patina yang terdapat di monumen Muslim, dan juga artefak arkeologi—kompor dan material mentah—yang digunakan untuk menghasilkanya," ujar Carolina Cardell, salah satu tim peneliti di Universitas Granada.

Dengan menggunakan metode baru untuk mengidentifikas komponen artefak bersejarah, tim peneliti menemukan hidroksi apatit, komponen utama pada zat warna tulang dan tulang binatang, pada patina dinding abad pertengahan di Granada. Uji coba yang digunakan murah dan tidak berpotensi merusak artefak bersejarah. Penemuan tersebut akan dirinci minggu ini di jurnal Analytical Chemistry.

Sebelumnya, bubuk yang terbuat dari tulang yang dibakar telah diidentifikasi pada patina yang digunakan di monumen Kristiani abad pertengahan, Greco-Latin, dan Celtic. "Tetapi sepanjang pengetahuan kami belum pernah ditemukan di konstruksi Medieval Moorish," ujar seorang peneliti.

Barongsai Memperluas Diri



Oleh : Susi Ivvaty

DARI tradisi China kuno berabad lalu, barongsai sampai ke Indonesia dan terus memperluas dirinya hingga kini menjadi seni pertunjukan yang bisa ditampilkan kapan pun. Barongsai yang dulu jadi simbol gengsi perguruan, yang kalau beraksi bisa sampai bertempur beneran, kini menjadi kian lucu.

Atraksi barongsai dan liong, menurut sejumlah sumber, sejatinya memiliki makna dan nilai yang sangat dalam. Karta Lugina (81), sesepuh warga Tionghoa dan Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih (perguruan silat di Bogor), mengatakan, barongsai adalah simbol gengsi sebuah perguruan silat.

Menurut Oscar Kam Hok An (58), pemilik klub barongsai Belpas (belakang pasar Jatinegara), barongsai adalah ritual untuk mendatangkan kemakmuran dan kemaslahatan. Adapun menurut Wakil Ketua Kelompok Barongsai Bio Hok Tek Tjeng Sin Kebayoran Lama Teguh Atmadja, barongsai adalah kendaraan pada dewa.

”Dasar gerakan barongsai adalah jurus-jurus kungfu. Dulu orang harus punya dasar kemampuan kungfu sebelum bermain barongsai. Masing-masing perguruan lalu mengembangkan gaya,” kenang Karta.

Keunggulan sebuah perguruan silat ditunjukkan dari seberapa mahir mereka memainkan barongsai. Karta ingat pada tahun 1950-an, Bangau Putih kerap diundang ke acara Cap Go Meh di Kota, Jakarta. ”Kami bertemu dengan barongsai dari perguruan lain. Kalau itu perguruan ’musuh’, kami harus siap beradu kungfu,” terang Karta yang hingga tahun 1960-an masih aktif main barongsai.

Masa pelarangan

Seperti kita tahu, kesenian barongsai dan liong sempat ”hilang” selama masa Orde Baru, 33 tahun mati suri. Waktu itu barongsai dimainkan secara sembunyi-sembunyi, seperti kelompok Belpas yang hanya berani mengelilingi pasar Jatinegara. ”Latihan pun sembunyi,” ujar Guntur Santoso (50), pengurus Yayasan Vihara Dhanagun dan pemimpin kelompok barongsai Naga Merah Putih Bogor.

Kelompok liong-barongsai di Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang pada tahun 80-an juga pernah menyembunyikan barongsai di rumah warga. ”Saat itu, papan nama Boen Tek Bio diturunkan tentara,” kata Oey Cin Eng (70), sesepuh masyarakat Tionghoa di Tangerang.

Pelarangan ini sebenarnya terjadi juga di China. ”Kalau di China karena ada revolusi kebudayaan, dan diizinkan lagi hampir bersamaan dengan Indonesia,” ungkap Amin Kiat Harianto, Ketua Harian Persatuan Liong Barongsai Bogor yang juga pemimpin kelompok barongsai Grup Atraksi Seni Indonesia.

Barongsai riuh semenjak Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 yang mencabut Instruksi Presiden No 14/1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.

Hingga kini, kelompok barongsai makin banyak. Bahkan ada istilah barongsai ngamen, yakni kelompok yang bermain hanya demi angpau.

Jenis-jenis

Dari asal-usulnya di daratan China, ada tiga jenis barongsai berdasarkan wilayah, yakni Barongsai Utara, Barongsai Selatan, dan Barongsai Peking. Karena di wilayah utara dingin, barongsainya penuh bulu. Daerah selatan yang lebih panas didominasi oleh motif kain, sedangkan Barongsai Peking kaya akan pernik hiasan. Barongsai Utara, menurut Teguh dari Bio Hok Tek Tjeng Sin, berbentuk seram dengan mulut melengkung seperti kucing, sedangkan Barongsai Selatan lebih lucu, mulutnya lurus seperti bebek.

Ada varian lain, yakni Kie Lin, yang agak berbeda dari barongsai. Kie Lin memiliki sepasang tanduk bercabang seperti rusa, bersisik seperti ikan, dan matanya seperti mata kepiting. Kie Lin dikenal pula sebagai tunggangan dewa. ”Kie Lin hanya ada satu ini di Indonesia,” kata Gunawan Rahardja, Ketua PGB Bangau Putih Bogor.

Jenis barongsai kini makin beragam, menyesuaikan budaya setempat. Di Malaysia ada barongsai dengan kepala mirip kepala naga dan bergerak meloncat-loncat di patok-patok besi. Di Semarang ada barong yang bentuknya seperti topeng.

Di Bali, dikenal Barong Landung, yang menurut Pemimpin Sanggar Saraswati I Gusti Kompiang Raka, karakternya mirip Barongsai Utara tetapi berjalan seperti ondel-ondel. Barong Landung perempuan dinamai Jero Luh, berwarna putih dan bermata sipit.

Ada pula Barong Keket mirip singa, Barong Bangkung menyerupai babi, Barong Kedingkling mirip kera, dan Barong Klutuk dengan bulu dari daun pisang.

”Percampuran Bali-China sangat kuat di Bali, termasuk dalam barong,” kata Kompiang. Dan, untuk pertama kali, atraksi Barong Landung tampil berbaur dengan barongsai pada Festival Peranakan di Grand Indonesia, hingga 1 Februari 2009.

Bagaimana kisah Barong Landung? Dulu kala di utara Kintamani terdapatlah kerajaan Panarojan. Sang Raja, Jaka Pangus, jatuh cinta kepada putri Tionghoa bernama Kang Ching Wi. Ia ingin mengawini sang putri, tetapi aturan melarang. Jaka Pangus dan sang putri pun melarikan diri ke Gunung Batur.

Untuk mengenang, masyarakat membikin patung Jaka Pangus dan putri Kang Ching Wi. Konon, merekalah sang Barong Landung itu

Imlek: Crystal Jade Sajikan Makanan Kaisar China



Bingung cari kue atau makanan untuk merayakan Imlek? Coba datangi gerai Crystal Jade, jaringan restoran dan bakery kelas atas asal Singapura, yang hadir di sejumlah mal besar di Jakarta. Di sana ada kue khas Imlek sampai masakan tempo dulu dari Dinasti Song.

Di jaringan restoran Crystal Jade seperti Crystal Jade Teochew Restaurant, Crystal Jade Palace Restaurant, Crystal Jade La Mian Xiao Long Bao, Anda dapat menemukan kue lobak, aneka kue keranjang, salad ikan mentah, dan makanan untuk kaisar dari Dinasti Song (golden abalone treasure pot). Adapun di jaringan bakery Anda akan menemukan rangkaian cutie cup cake dan bo lo pineapple tart yang khas dan khusus untuk menyemarakkan Imlek.

Treasure pot merupakan masakan yang istimewa. Masakan ini terdiri dari banyak bahan masakan mewah. Kemewahan bahan untuk mengisyaratkan bahwa masa satu tahun telah berlalu dengan sejahtera. Sajian ini istimewa karena cara penyajiannya yang berlapis-lapis berdasarkan bahan masakan yang berbeda dan diolah secara terpisah. Cara menyantapnya pun harus berurut, lapis demi lapis, sesuai dengan lapisan makanan. Mungkin karena berisi bahan masakan mewah dan berlapis-lapis, masakan ini lalu dinamai treasure pot (bejana harta karun).

Biasanya masakan ini dihidangkan pada ritual keagamaan, festival, dan acara-acara istimewa lainnya. Treasure pot tradisional disajikan dalam claypot (belanga tanah liat) ala Jepang. Konon, treasure pot ditemukan pada masa Dinasti Song. Ketika pasukan Mongolia menguasai China, kaisar muda melarikan diri ke wilayah Guangdong dan Hong Kong. Untuk menjamu kaisar dan pasukannya, penduduk setempat mengumpulkan persediaan makanannya, memasaknya, dan menyajikannya dalam mangkuk kayu. Dari sanalah awal mula treasure pot.

Treasure pot Crystal Jade tersedia dalam dua porsi. Porsi besar (untuk 10 orang) seharga Rp 2.888.000 dan porsi kecil (untuk 5 orang) seharga Rp 1.448.000. Makanan ini hanya tersedia di Crystal Jade Palace Restaurant dan Crystal Jade Teochew Restaurant hingga 9 Februari 2009.

Pilihan lain adalah yu-sheng, salad ikan mentah, yang terdiri dari potongan daging ikan (biasanya ikan salmon), dicampur dengan sayuran, bermacam saus, dan rempah. Beberapa bahan untuk yu-sheng adalah wortel, jeruk bali, limau, bubuk merica merah, ubur-ubur, lobak, ubi goreng, jahe merah, jahe, kacang tanah, wijen goreng, keripik renyah, lada, dan saus buatan khusus.

Yu-sheng yang berarti ikan mentah merupakan simbol kehidupan baru dan kesejahteraan. Tradisi menyantapnya yang unik menjadikan momen menyantap yu-sheng tidak terlupakan. Dalam tradisi China, setiap orang berpartisipasi mengaduk yu-sheng, mencapitnya dengan sumpit, lalu melemparkannya ke udara setinggi mungkin dan berteriak, "Lo hei!" Teriakan itu punya makna tekad dan harapan, yaitu kesejahteraan tiada akhir.

Imlek juga identik dengan kue. Kue lobak menjadi salah satu kue tradisional Imlek. Kue berbentuk bulat nan lezat ini berisi conpoy dan sosis ayam.

Crystal Jade juga menyediakan dua jenis kue keranjang khas Imlek yang berbahan ketan dan dicampur gula merah, yaitu kue keranjang bungkus emas dan kue keranjang ikan mas. Dua jenis kue ini dapat disajikan sebagai bagian dari rangkaian acara Imlek hingga malam Cap Go Meh.

Sementara itu, di jaringan bakery Crystal Jade, yaitu Crystal Jade My Bread, Anda akan menemukan rangkaian cutie cup cake dan bo lo pinneapple tart. Serial cutie cup cake berukuran mini dan tersedia dalam rasa vanila dan cokelat dengan toping gula. Didesainnya bernuansa Imlek, unik, menggemaskan, dan indah dilihat.

Bo lo pineapple tart merupakan jamuan yang selalu ada pada saat Imlek. Bo lo pineapple tart diproduksi secara hand-made dan dipanggang fresh-sempurna, dihiasi lapisan luar renyah keemasan, mirip buah nanas. Bo lo artinya buah nanas. Di Hongkong, kue yang paling populer disebut bo lo bun dengan isi nanas yang cocok untuk cita rasa Hongkong.*

Bagaimana Mengetahui Durian Matang



Musim durian datang lagi. Buah pohon durian (durio zibethinus) yang hanya tumbuh di Asia Tenggara itu mulai bertebaran di pinggir-pinggir jalan. Baunya yang tajam dan menyengat membuat sejumlah orang tidak menyukai buah ini, tetapi rasanya sangat enak. Karena rasanya yang luar biasa enak itu, buah ini diberi gelar the king of fruit. Agar bisa disukai lebih banyak orang, Thailand kini sedang mengembangkan buah durian yang tidak berbau, tetapi tetap enak.

Sangat penting untuk tahu bagaimana memilih buah durian yang sudah matang. Jika terlampau matang, durian rasanya akan agak pahit. Jika tidak cukup matang, kulitnya keras dan mungkin tidak ada rasanya.

Di Jakarta dan sekitarnya, jika Anda beli durian di pedagang kaki lima, biasanya Anda bisa langsung mencicip rasa daging buahnya. Para pedagang akan membuka sedikit kulit durian, lalu 'mencolek' dengan ujung pisau daging buahnya. Anda diminta merasakan dan memutuskan, durian itu sudah matang atau belum. Namun hati-hati, ada pedagang yang curang. Sebelum mencuil durian, pisaunya diolesi sedikit madu.

Untuk mendapatkan buah durian terbaik atau yang matangnya pas tekniknya mencakup mencium (baunya), mendengar, dan menyentuh.

Hal pertama yang dilakukan yaitu pegang buah durian dengan dua telapak tangan Anda. Hati-hati dengan kulitnya yang tajam. Goyangkan buah itu dan dengar. Jika tidak terdengar suara, durian tersebut terlalu matang. Jika terdengar suara ketokan keras dari dalam dinding kulitnya, durian itu masih belum cukup matang. Suara yang seharusnya Anda dengar adalah suara ketokan yang halus.

Setelah itu cium baunya. Jika terasa bau mentah, seperti buah yang belum matang, durian itu boleh jadi belum matang. Jika baunya terlalu kuat dan menusuk, buah itu mungkin terlalu matang. Buah yang matang baunya semerbak, tetapi tidak terlalu tajam.

Jika Anda membeli durian yang dibungkus atau dikemas, sentuhlah kulit durian dengan jari-jari Anda. Jika kulitnya terasa lunak dan lembut, buah itu matang dan siap dimakan. Jika terasa keras, buah itu belum matang. Silakan mencoba dan selamat berburu durian!

Kebiasaan Buruk Perusak Hubungan



Tak selalu masalah besar seperti perselingkuhan yang bisa menjadi perusak hubungan. Hal-hal kecil pun, yang dilakukan tanpa Anda sadari, bisa mengganggu keharmomisan. Tapi, tenang Anda bisa memperbaikinya.

Tak Puas dengan Bentuk Tubuh

Mengapa jadi masalah? Ketidakpuasan Anda pada tubuh tidak hanya memengaruhi mood, tapi juga mengganggu hubungan Anda dengan si dia. Anda berubah jadi sensi. Ucapan si dia yang bermaksud memuji, misalnya dengan mengatakan, "Mau kurus atau gemuk, kamu tetap terlihat cantik kok," malah Anda tanggapi dengan nada jengkel, "Jadi maksud kamu, aku gemuk?"

Maksud baik dia jelas tidak sampai pada Anda. Hal seperti ini jika dibiarkar berlarut akan menjadi masalah di kemudian hari. Menurut pakar hubungan, dr.Alice Pisciotto, perasaan malu terhadap tubuh bisa menurunkan gairah Anda dan pasangan. Karena, saat Anda merasa tak nyaman pada diri sendiri, Anda cenderung tak peduli pada hal lainnya dan inilah yang akan merusak makna kedekatan Anda dengan pasangan.

Yuk, perbaiki: Cobalah menerima bentuk tubuh Anda, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu Anda tak lagi berpikir negatif, saat si dia mengatakan bahwa Anda cantik ataupun ketika ia mengajak Anda fitness bersama. Selain itu, bersikaplah lebih terbuka, jika Anda tak nyaman dengan ucapannya. Dan yang terpenting, jangan pernah katakan pada diri sendiri, bahwa Anda gemuk, karena ini akan selalu membuat Anda merasa gemuk.

Marah di Waktu yang Salah

Mengapa jadi masalah? Komunikasi memang menjadi salah satu kunci terpenting dalam sebuah hubungan. Meskipun begitu, komunikasi juga sebaiknya dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Terutama bila ingin membicarakan suatu masalah serius. Menghujaninya dengan berbagai pertanyaan menyudutkan saat berada di depan umum bukanlah cara yang tepat.

Yuk, perbaiki : Tahan emosi Anda saat sedang berada di tengah acara. Tunggulah hingga tiba di rumah atau tempat lain yang lebih nyaman. Jika Anda ingin membicarakan sesuatu padanya, buatlah janji terlebih dahulu. Karena, pembicaraan yang mendadak akan membuatnya merasa terintimidasi. Hindari menyelesaikan masalah melalui SMS atau e-mail.

Rajin Mengeluh

Mengapa jadi masalah? Kadang tanpa sadar kita sering mengeluh tentang dirinya. Dari mulai kebiasaan makannya yang enggak manner, hingga kesibukannya yang membuat Anda dan pasangan sulit bertemu. Meskipun Anda melakukannya sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap pasangan, tetapi keluh kesah Anda akan membuatnya merasa berada di tengah musuh yang selalu menyerang dengan mencari kekurangannya. Dan ini bisa membuatnya menjauh dari Anda, karena merasa tak nyaman.

Yuk, perbaiki : Sesekali mengeluh padanya, karena sikap cueknya pada Anda, sah-sah saja. Tapi usahakan, Anda tak sekadar mengeluh. Sampaikan apa yang Anda inginkan darinya. lni akan membuatnya mengerti apa yang Anda harapkan darinya. Anda tak perlu mengeluhkan setiap perilakunya, karena bisa membuatnya merasa tak cukup baik untuk bersama Anda. Lagipula, kalau si dia bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan Anda, mengapa Anda tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan dirinya?

Balas Dendam

Mengapa jadi masalah? Pernahkah Anda membalas setiap hal yang Anda peroleh dari pasangan. Misalnya saja, saat ia minta ditemani nonton DVD di rumah, Anda langsung menolaknya, karena seminggu yang lalu si dia tak bisa menemani Anda ke acara ulang tahun teman. Anda boleh melakukan ini sekali-sekali, tapi bila terlalu sering hubungan menjadi tak sehat.

Yuk, perbaiki : Sebuah hubungan bisa dikatakan sehat bila Anda dan pasangan bisa saling memberi dan menerima dengan seimbang. Tapi ini tak berarti Anda harus selalu balas dendam padanya. Sikap Anda yang seperti ini justru akan membuat Anda terlihat kekanak-kanakan.Toh, saat ia menolak ajakan Anda, tak berarti ia sengaja melakukannya. Bila ia telah memberi alasan yang jelas, sebaiknya lupakan kekesalan Anda.

Dibayangi Masa Lalu

Mengapa jadi masalah? Anda selalu punya ketakutan pasangan Anda akan melakukan kesalahan yang sama seperti mantan. Misalnya, bila dulu mantan kekasih Anda pernah selingkuh dengan personal trainer-nya di gym, maka kini Anda akan berusaha mencegah pasangan pergi ke gym. Maksud Anda mungkin agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Tapi sayangnya, Anda membuat peraturan tanpa mempertimbangkan perasaan pasangan.

Yuk, perbaiki : Sebenarnya, hal seperti ini merupakan prinsip dasar psikologi, bahwa seseorang akan menggunakan masalah terdahulu sebagai acuan penyelesaian masalah baru. Namun, yang perlu diingat, Anda menjalani hubungan ini berdua dengan pasangan. Jadi, apapun peraturan dalam hubungan Anda diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan Anda. Bila perlu, sediakan waktu untuk membicarakan masalah yang pernah Anda alami dengan mantan. Siapa tahu dia akan memahami kondisi psikologis Anda dan membantu mencarikan jalan keluar.

Gaya dia Mencari Ms. Right



Menurut Jay Carter, penulis Nasty Men, setiap pria mempunyai gaya yang nyaris sama untuk mengenal pasangannya lebih dekat dan memilih Ms. Right.

Bertanya aktivitas

Anda berhasil memikat dirinya. Kesan pertama itu begitu menggoda. la penasaran ingin tahu lebih dalam tentang Anda. Sambil matanya tak lepas memandang Anda. Dengan bahu yang sedikit dicondongkan ke depan, ia akan bertanya, "Kamu lagi sibuk apa?" atau "Kegiatan kamu apa sih?"

Pertanyaan standar dan mudah sebenarnya. Tapi, perlu jawaban yang tepat untuk menaikkan nilai jual Anda di matanya. Jangan pernah bilang, "Saya sedang enggak ada kegiatan nih, paling kalau lagi enggak kerja, ya di rumah saja seharian." Jawaban ini akan bikin Anda tampak menyedihkan di matanya. Ia akan mengira Anda tidak punya kehidupan sosial dan tidak ada teman yang ingin bersama Anda. Ia juga akan berpikir, jika Anda dijadikan pasangan, Anda akan mengontrol hidupnya. Akan selalu menempel ke mana pun dia pergi. Perempuan seperti inilah yang paling dia hindari.

Tapi, jangan pula menyebutkan semua kegiatan Anda yang daftarnya panjang itu, dari acara ngopi-ngopi dengan teman se-gang, party di sana sini, hingga reuni teman-teman TK. Ia akan mengira Anda nona sibuk yang tidak akan punya waktu untuk kencan. Sebaiknya berikan saja dua, tiga kegiatan yang menyiratkan Anda perempuan aktif, tapi masih punya waktu untuk diri sendiri dan pasangan.

Bercerita tentang mantan

Ketika hubungan bertambah dekat, biasanya setelah Anda dan dia melakukan dua-tiga kali kencan, ia akan mulai membuka diri. Sedikit demi sedikit ia akan bercerita tentang dirinya, termasuk perempuan-perempuan yang pernah hinggap di hatinya. la mungkin akan sedikit 'pamer' dengan menyebutkan beberapa mantannya, dan memberi kesan bahwa dia masih berhubungan dengan mereka, bahkan menyimpan fotonya.

Panas telinga, boleh, tapi jangan sampai panas hati sehingga ucapan Anda tidak terkendali. Jangan sampai Anda menunjukkan kekesalan, apalagi pasang wajah cemberut dan bilang, "Sebegitu pentingnya mantan di mata kamu, jangan-jangan kamu masih suka lagi sama mereka."

Jawaban ini akan membuat dia beranggapan Anda memiliki rasa cemburu yang besar. Pada mantan saja Anda masih cemburu, apalagi pada teman dan sahabat-sahabat perempuannya? Jadi sebaiknya tahan rasa cemburu Anda. Tunjukkan rasa percaya diri dan sikap tak peduli, bahkan jika dia masih berteman dengan beberapa mantan kekasihnya. Sikap ini menunjukkan kedewasaan.Anda bisa membedakan mana yang patut dicemburui dan tidak.

Kencan tak biasa

la sudah mulai mempunyai gambaran tentang diri Anda. Apalagi setelah beberapa kali kencan, dia merasa nyaman berada di dekat Anda. Tapi, itu belum cukup membuat dia yakin Anda lah si Ms. Right. la ingin mengenal Anda lebih dekat lagi. Pengenalan ini tidak cukup hanya dengan kencan satu dua jam dinner atau nonton, dan dalam suasana yang nyaman. Kencan standar yang semua orang bisa melakukannya.

Ia ingin melihat Anda dari sisi yang berbeda. Makanya, ia mengajak Anda menikmati kencan yang tak biasa, seperti berarung jeram, hiking atau off road. Ketika dia mengajak Anda kencan seperti ini, jangan langsung menolak dan mengatakan, "Kencannya enggak sebaiknya di mal aja ya?" Jawaban Anda menyiratkan Anda bukan orang yang adaptable. Tidak terlalu suka dengan perubahan. Padahal, ia hanya ingin tahu apakah Anda bisa menikmati suasana saat berada di alam bebas. Tak peduli diajak susah atau senang, Anda akan tetap nyaman bersamanya. Jadi sebaiknya tanggapi saja ajakan dia dengan bilang, "Seru tuh, pasti menyenangkan berada di alam bebas bersama kamu."

Memperhatikan reaksi Anda

Sebagian besar pria, baik yang tipe bad guy atau pun nice guy, ingin mendapatkan pasangan yang memiliki hati yang baik. Salah satu cara dia mengetahui Anda orang yang baik atau tidak adalah dengan memperhatikan reaksi Anda ketika melihat kondisi sosial di sekitar dan interaksi Anda dengan orang lain. Bagaimana reaksi Anda kala melihat pengemis renta di jalan, atau ingatkah Anda untuk mengucapkan terima kasih pada pelayan yang menghilangkan menu pesanan?

Ketika dia melihat sikap positif Anda, ia akan berpikir, pada orang lain saja Anda memiliki kepedulian yang besar, apalagi pada dirinya dan orang-orang terdekatnya. Jadi, tunjukkan sikap empati Anda.Tapi ingat, jangan menunjukkan sikap yang dibuat-buat atau berlebihan. Sebab, seperti juga Anda, ia akan tahu sikap yang diperlihatkan seseorang itu tulus atau tidak.

Minum Air Sembuhkan Penyakit

MADANI/ DOK
MINUM: Meminum air putih adalah aktivitas yang dibutuhkan tubuh sehari-hari. Dengan metode yang tepat, dapat membantu menyembuhkan penyakit.

Air adalah salah satu unsur utama dalam membangun makhluk-makhluk hidup. Melalui berbagai riset diketahui persentase air ditubuh manusia mencapai 71%. Angka yang sama dengan kandungan air di permukaan bumi yaitu 71%, sisanya 29% adalah daratan.

Berbagai kegiatan dan gerakan-gerakan interaksi dalam hidup, mulai dari proses pemasukan gizi, pengeluaran kotoran, proses pertumbuhan dan berkembang biak tidak akan terjadi tanpa peran air. Begitu dahsyatnya eksistensi air di kehidupan manusia.

Air juga berperan penting dalam proses menelan makanan, menghaluskan, mencerna, memindahkan dan mendistribusikannya. Bersamaan dengan itu, air juga ikut memperlancar proses penyebaran berbagai zat-zat vitamin, hormon-hormon, unsur-unsur pertahanan serta penyebaran oksigen ke seluruh bagian tubuh, menjaga suhu panas dan kelembaban tubu serta proses-proses hidup lainnya.

Allah SWT berfirman, "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS Al-Anbiya 21:30).

Para ahli pengobatan alternatif mengatakan, penderita demam, diabetes atau penyakit-penyakit kronis lainnya akan mendapatkan manfaat dari minum air putih dalam kadar yang mereka butuhkan.

Penulis buku Terapi Air: Keampuhan Air dalam Mengatasi Aneka Penyakit Berdasarkan Wahyu dan Sains, Mahir Hasan Mahmud mengatakan, satu sendok air putih dalam setiap seperempat atau setengah jam akan membantu menyembuhkan banyak penyakit lambung dan usus.

Bagi yang memiliki masalah bau badan juga akan mendapatkan solusi dengan banyak minum air putih. Lebih dari itu, penyuapan satu sendok air putih setiap setengah jam pada orang yang sakit perut, panas tinggi atau dahaga akan banyak membantu.

Dalam bukunya, Mahmud juga menuliskan berbagai riset yang dilakukan oleh salah satu organisasi medis di Jepang menunjukkan, pengobatan dengan air memiliki efektivitas tinggi. Bahkan dalam beberapa kasus penyakit, kesuksesannya bisa mencapai 100%.

Riset-riset yang telah dilakukan antara lain untuk penyakit migrain, tekanan darah tinggi dan rendah, linu persendian, ayann, kegemukan yang disertai debaran jantung yang kencang. Serta batuk, TBC, asma, bronchitis, infeksi selapur otak dan semua penyakit yang berhubungan dengan urin dan hati.

Selain itu, riset dengan pengobatan air juga dilakukan terhadap penyakit kelebihan zat asam dan infeksi pada lambung, disentri, pemantangan, wasir dan rutinitas haid yang tidak teratur pada perempuan.

Dengan metode konsumsi air, hasil riset tentang masa penyembuhan penyakit cukup mencegangkan. Tekanan darah stabil dalam 20 hari, penyakit lambung membaik dalam 10 hari, diabetes semakin stabil dalam 30 hari, TBC sembuh dalam 3 bulan, kanker dalam jangka waktu 6 bulan yang dibuktikan dengan hasil sinar X dan pemeriksaan menyatakan perkembangan yang menggembirakan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh manfaat maksimal air adalah sebagai berikut:

Minum empat gelas air putih begitu terbangun untuk shalat shubuh. Berhenti mengonsumsi makanan selama 45 menit setelah minum air, baru kemudian boleh menyantap sarapan. Berhenti mengonsumsi makanan selama dua jam dalam bentuk apa pun setelah makan pagi, baik berbentuk cair maupun kasar. Hal yang sama juga dilakukan pada jam makan siang dan malam. Setelah makan malam tidak boleh mengonsumsi apa pun. Jika empat gelas air putih dirasa terlalu berat, terutama bagi yang telah lanjut usia, dapat digantikan sedikit demi sedikit dan berhatap sampai dapat menghabiskan empat gelas sekaligus.

Senin, 19 Januari 2009

Melewati Masa Suram? Tak Perlu Bermuka Muram!



Dibanding kaum Adam, boleh jadi wanita lebih mudah terpancing emosi dan larut dalam kesedihan saat menghadapi kesulitan hidup. Entah anak sakit, bermasalah dengan suami, mertua/ipar ataupun kesulitan ekonomi. Begitu juga ketika kehilangan orang terdekat, benda kesayangan ataupun karier yang selama ini dirasa membuat hidupnya begitu "hidup". Meski sudah berusaha bersikap tegar, tetap saja mereka jadi sering gelisah, susah tidur, dan gampang sekali merasa letih berkepanjangan. Selain jadi kelewat perasa, hingga gampang meledak dan sulit konsentrasi.

* Di saat-saat sulit seperti itu tak perlu malu mengakui diri sebagai manusia lemah dengan segala keterbatasannya. Sikap berlagak kuat tak tergoyahkan dengan menindas kemurungan dan semua perasaan negatif hanya akan memunculkan masalah baru.

* Yang sehat dan wajar, biarkan perasaan Anda mengalir apa adanya. Kalau ingin menangis, ya, menangislah sepuas hati. Jangan salah, menangis merupakan sarana alamiah untuk mengekspresikan segala beban yang dirasa berat menghimpit batin, lo.

* Dari aspek fungsinya, menangis ternyata mampu mengeluarkan "racun" dari dalam tubuh, hingga menghambat kerusakan yang lebih parah pada organ-organ tubuh. Sekaligus bisa mempertahankan sistem kekebalan tubuh secara psikologis.

* Cobalah alihkan perhatian dari hal-hal negatif. Ingat-ingat semua masukan positif berupa pujian/penghargaan apa pun dari orang lain mengenai Anda. Entah sebagai pekerja keras yang penuh dedikasi, teman/kakak yang baik hati, ibu yang pernuh perhatian dan sebagainya. Akan lebih baik kalau Anda meluangkan waktu mencatat hal-hal positif tadi dan jangan menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele.

* Baca dan resapi kata-kata mutiara yang bisa memacu semangat hidup.

* Daripada menyerah pada hidup yang saat itu Anda rasakan sangat tidak ramah, mengapa tidak mencari/menekuni hobi ataupun hal-hal yang memberi warna baru. Pastikan masa-masa suram tersebut sebagai titik balik untuk maju dan membangun masa depan. Dengan kata lain, jadikan masa-masa suram sebagai masa penempaan agar Anda lebih tahan banting di masa mendatang.

* Kendati tengah didera perasaan tidak menentu, jangan lalai menjaga kesehatan. Berusahalah untuk menaati pola makan yang sehat, teratur dan seimbang. Jangan menurutkan emosi dengan menyantap apa saja tanpa batas atau malah sebaliknya sama sekali ogah menyentuh makanan.

* Yang tak kalah penting, paksa diri untuk tetap berolahraga. Karena selain membantu mengatur metabolisme tubuh, aktif berolahraga sesuai takaran akan memompa keceriaan Anda kembali. Ingat, menjaga kondisi kesehatan tubuh merupakan modal yang sangat berharga, lo, untuk menjalani hidup.

* Jangan lupa untuk minum air putih sebanyak-banyaknya karena perannya yang amat penting sebagai sarana transportasi. Baik dalam menyalurkan energi maupun membuang "sampah" dari tubuh.

Miskin Cinta



Tengoklah dengan hati yang paling bening, sesungguhnya banyak di antara kita masih miskin cinta. Uluran pengemis yang ditepis, para pemimpin umat saling menyeteru, dan orang-orang kaya harta yang miskin cinta. Dada tempat bersemayamnya mahabbah telah menipis diganti angkara dunia. Gunjingan dan gosip menjadi nyanyian sehari-hari. Mereka tidak sadar betapa Allah telah berfirman bahwa bagi orang-orang yang menggunjing dan memfitnah itu, diibaratkan bagaikan manusia yang memakan bangkai sesama saudaranya sendiri.

Ini semua terjadi karena di antara kita bisa jadi sudah kehilangan nuansa cinta, dan sebaliknya sarat dengan muatan keserakahan, persaingan, dan memandang manusia dari kacamata materi, untung dan rugi belaka. Dia santuni dan mencoba ingin akrab dengan manusia yang mempunyai kekuasaan. Sopan dan simpatik penampilannya, tetapi hanya sekadar untuk mendapatkan cipratan materi. Dan berubah wajahnya ketika dia berhadapan dengan orang yang lemah (mustad'afin) dan memalingkan muka dari penderitaan orang-orang miskin.

Sungguh, saat ini kita membutuhkan para pemimpin yang mempunyai wibawa cinta. Dia menampakkan wajahnya yang teduh dengan senyuman di bibir, bukan wajah yang sinis mencibir. Seharusnya dia sadar bahwa dirinya menjadi pemimpin karena adanya orang-orang yang dipimpinnya. Dia lupa bahwa menjadi pemimpin itu adalah menjadi pelayan umat.

Simak dan resapkanlah perilaku akhlakul karimah Nabi Muhammad saw dengan sahabat dan umatnya yang bagaikan cahaya mentari. Perilaku akhlakul karimah beliau itu telah menyentuh nurani umat manusia, menggubah peradaban yang gelap menjadi terang, dan meninggalkan pesan-pesan kepada kita untuk menampilkan diri sebagai umat yang santun, berakhlak, dan saling mencintai penuh kedamaian.

Pada saat Nabi saw meluruskan barisan dalam perang Badar, tanpa sengaja beliau memukul perut Sawad bin Ghazyah dengan anak panahnya. Sawad memprotes, ''Ya Rasulullah, dadaku sakit karena pukulanmu. Aku ingin menuntut qishash''. Mendengar ucapan Sawad, para sahabat marah seraya berkata, ''Betapa teganya engkau menuntut qishah kepada Rosulullah''.

Namun dengan tersenyum, Rasulullah menjawab, ''Biarkan dia menuntut haknya.'' Nabi saw menyingkapkan pakaiannya, dan tampaklah dadanya yang bidang dan putih itu, seraya bersabda, ''Balaslah!''. Tetapi Sawad bukannya memukul, melainkan menubruk dada Rasulullah dan kemudian menciumnya dengan penuh hikmat, seraya berkata, ''Betapa mungkin hamba membalasmu Ya Rasulullah. Sesungguhnya hamba sudah lama merindu mencium dadamu. Selama ini mencari kesempatan agar kulit hamba yang kasar ini dapat menyentuh kulitmu, berilah hamba syafaatmu ya Rasulullah.'' Dan kemudian Nabi mendoakannya. Rasulullah memimpin dengan cinta, dan merasa terhimpit jiwanya melihat penderitaan orang lain yang mengharapkan uluran tangan dan pantulan cinta yang ikhlas dari sesamanya

Pengujian

Allah menguji hamba-Nya dengan musibah, sebagaimana seseorang menguji kemurnian emas dengan api. Jika yang terlihat emas murni, itulah orang yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Jika mutunya kurang dari itu, pertanda ia orang yang bimbang dan ragu. Dan jika yang terlihat seperti emas hitam, itulah orang yang benar- benar ditimpa fitnah dan musibah - Nabi Muhammad SAW

Tidak dengan sendirinya jika seorang hamba menyatakan dirinya beriman, ia bebas dari pengujian. Tidak dengan sendirinya jika seorang hamba menyatakan dirinya siap diuji, lalu ia bebas dari rasa takut dari pengujian itu. Memahami pengujian iman adalah memahami kekuasaan Allah. Kesadaran yang paling puncak ketika kita memahami Alquran adalah kepasrahan kepada Tuhan.

Iman dan rasa takut itu bersanding sehingga keduanya saling memandang. Barangkali ada tenggang rasa. Memang, rasa takut yang dikaruniakan kepada setiap makhluk itu merupakan kendala terbesar dalam menempuh lautan iman. Bagaimana iman yang besar yang didampingi keberanian yang besar pula, dapat kita miliki dalam beribadah, itulah soalnya.

Sebenarnya, apa pun nasib kita, kita layak bersyukur karena nasib itu Allah sendiri yang memberikannya. Tidak hanya berwujud musibah, pengujian itu juga berwajah keuntungan. Alhamdulillah. Hadis riwayat At-Thabrani yang dikutip di atas selalu mengingatkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui atas seluruh aktivitas makhluknya. Bahkan ketika kita dikaruniai kekuasaan -- sebagai presdir maupun ketua RT -- kita justru sedang masuk ke laboratorium pengujian Allah itu. Kita menjadi pemimpin yang baik atau sebaliknya. Iman dan ketakutan, pengujian dan keputusasaan, seperti jalin-menjalin.

Begitu besar sesungguhnya tanggung jawab dan pengujian yang dibebankan seorang pemimpin, sampai-sampai kita ingat Abu Bakar Al-Shiddiq yang pernah berpidato: ''Mereka yang paling sengsara di dunia dan di akhirat adalah para raja! Apabila seorang raja memiliki sesuatu, maka Allah akan menjadikannya selalu tak puas. Muak akan apa yang dimilikinya, tapi rakus terhadap apa yang digenggam orang lain.''

''Ia memperpendek masa hidupnya dan mengisi hatinya dengan kecemasan. Karena raja tidak puas bila mendapat sedikit, namun sakit hati kalau mendapat banyak. Ia bosan akan hidup enak dan keindahan tak lagi menarik baginya. Tak ubahnya seperti uang palsu atau fatamorgana, ia tampak ceria tapi gundah-gulana batinnya. Dan bila ia meninggal dunia, akan ditimpa hisab yang keras, dengan sedikit pengampunan. Sesungguhnya raja adalah orang yang patut dikasihani!''

Bahasa ALLAH

Ketika kecil, kita sering mendengar dari orang tua berbagai kisah yang menggambarkan tentang keadilan Allah SWT. Di antara kisah itu diceritakan ada seorang yang pernah meragukan keadilan Allah ketika membandingkan buah semangka dan beringin. Mengapa pohon semangka itu kecil, padahal buahnya besar -- sedang beringin sebaliknya? Ketika orang itu sedang asyik mengamati 'ketidak-adilan' pada pohon beringin itu, tiba-tiba beberapa buah pohon beringin jatuh dan mengenai kepalanya.

Seketika itu ia langsung beristighfar, ''Allah Mahaadil. Coba seandainya buah beringin sebesar semangka, tentu muka saya sudah hancur.'' Sebelum mengakhiri cerita itu, orang tua kita lalu menyimpulkan bahwa itulah cara Allah memperingatkan hamba-Nya. Orang tadi beruntung karena cepat menyadari kekeliruan jalan pikirannya terhadap keadilan Allah. Ia peka akan 'tanda-tanda' alam sebagai 'bahasa' Tuhan yang mengingatkan kesalahan pandangannya.

Tanda-tanda alam sebagai 'bahasa' Tuhan sesungguhnya tidak hanya terdapat pada kisah orang tua kita di atas. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mendapatkan berbagai peringatan dari 'bahasa' Allah itu. Dalam sejarah Islam, misalnya, 'bahasa' Allah untuk memberitahukan kepada manusia tentang kerasulan Muhammad saw, ditunjukkan dengan beraraknya awan yang selalu menaungi beliau ke mana pergi. Banyak rabbi Yahudi, antara lain Buhaira, masuk Islam setelah membaca 'bahasa' Allah tersebut.

Barangkali, kita juga sering diingatkan Allah akan kekeliruan langkah dan perilaku kita dengan bahasa-bahasa alam semacam itu. Tapi, karena kita kurang peka, peringatan-peringatan tersebut sering kita abaikan hingga akhirnya kita terkena bencana.

Sesungguhnya Allah masih terus mengingatkan hamba-hamba-Nya dengan bahasa-bahasa alam. Ketika kita menyaksikan sepotong daun yang layu dan jatuh, itu sesungguhnya 'bahasa' Allah untuk mengingatkan kita bahwa pada saatnya kedudukan daun yang terletak pada setiap bagian pohon akan lengser juga.

Ibn Al-Arabi memandang alam sebagai simbol-simbol eksistensi Tuhan. Karena itu, kejadian sehari-hari di alam bisa merupakan 'perumpamaan' dari 'bahasa' Allah. Alquran menjelaskan, ''Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun bagi orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Tapi mereka yang kafir mengatakan, ''Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?'' Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu banyak pula yang diberi petunjuk ... (Al-Baqarah: 26).

Saat ini, di zaman reformasi, 'bahasa' Allah tak hanya ditunjukkan melalui bahasa-bahasa alam yang halus, tapi melalui 'bahasa-bahasa' manusia yang nyata dan terang benderang. Lihat saja, betapa banyak penguasa dan hartawan yang dulu sangat dihormati dan disembah-sembah, tiba-tiba kini dicemooh orang. Itu semua terjadi karena mereka tak mau memperhatikan 'bahasa' Allah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. -

Jumat, 09 Januari 2009

Calon Istri yang Dicari (Sulitkah Mencari Istri?)

Kalau melihat populasi antara laki-laki dan wanita saat ini, 1 banding 4, untuk sementara kita akan mengatakan tidak terlalu sulit mencari seorang calon istri. Kalau mencari istri hanya kriterianya cukup dia berjenis kelamin wanita saja, tanpa embel-embel lain, rasanya mudah. Setidaknya logika kita akan mengatakan, jika tidak berhasil dengan calon pertama kan ada peluang kedua. Gagal lagi yang kedua, masih ada yang ketiga dan keempat. Belum lagi peluang orang lain yang tak diambil. Lalu kalau mencari istri, tapi ingin yang cantik dan mempesona, sulitkah?

Jika saat ini semakin banyak produk-produk kecantikan, semisal berbagai merk lotion, spa, facial, atau apalah yang lainnya, yang dapat memoles penampilan wanita menjadi lebih cantik dan anggun, kulit hitam menjadi putih, rambut keriting jadi lurus, badan gemuk jadi langsing, gigi tonggos jadi rapi, bibir dipoles jadi sensual, dan gaun-gaun yang modis lagi menggoda, seharusnya signifikan dengan semakin bertambahnya wanita-wanita cantik di negeri ini. Rasanya kita juga akan menjawab “MUDAH”. Sekarang kemungkinan besar tidak sulit juga memilih istri yang cantik dan mempesona secara lahiriah.

Memang memiliki istri cantik, apalagi kaya dan dari keturunan terhormat, merupakan idaman para lelaki. Kecantikan menjadi salah satu sumber kesenangan di hati. Dari mata turun ke hati, begitu kata pepatah. Seperti orang-orang kota yang sumpek melihat jejalan beton-beton raksasa kemudian menjatuhkan pandangannya pada keindahan alam pegunungan, di situ letak kesenangan dan hiburan bagi mereka. Begitu pula halnya istri yang memiliki paras cantik, ia menghadirkan kesenangan di hati suaminya. Lalu mungkin ada yang bertanya, sampai kapan kesenangan itu? Pertanyaan ini yang sulit dijawab. Apalagi menjawab, apakah mereka yang mempesona dalam segi fisik pasti akan membawa kita dalam ketentraman dan kebahagiaan rumah tangga? Ah, tidak ada yang mau menjamin. Kalau hanya senang secara biologis kemungkinan iya, tapi kesenangan semacam ini sifatnya tidak lama dan tidak menjadi penentu ketentraman rumah tangga melainkan sedikit saja.

Memang bagi yang belum menikah, kecantikan kadang menjadi yang utama. Faktor fisik menjadi segala-galanya. Ketika usia bertambah tua, kecantikan juga akan semakin sirna. Padahal, menikah belum setahun, secara naluriah akan muncul perasaan begini, sang istri yang dulu primadona, sekarang tampak seperti biasa-biasa saja. Jika seorang suami tidak juga menemukan “kecantikan lain” pada istrinya, yang bukan berasal dari parasnya saja, bisa jadi kecantikan itu malah menjadi fitnah rumah tangga. Fitnah yang seperti apa? Dengarkanlah sabda Rasulullah, “Jangan menikahi wanita karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya itu akan memburukannya. Dan jangan menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi hartanya membuatnya melampaui batas. Tetapi, nikahilah wanita atas perkara agamanya. Sungguh, hamba sahaya wanita yang sebagian hidungnya terpotong lagi berkulit hitam tapi taat beragama adalah lebih baik.” (HR. Ibnu Majah).


***

Kecantikan yang Memburukan

Seperti apakah kecantikan yang memburukan? Wallahu a’lam bishshawab. Mungkin saja mereka adalah yang merasa kecantikannya harus dihargai lebih. Mereka adalah yang merasa suaminya tak bisa menghargai kelebihannya. Mereka adalah yang kecantikannya digunakan untuk menyimpang, memuaskan nafsunya. Masih herankah kita, apa yang menjadi alasan artis-artis itu dengan mudahnya kawin cerai? Ya, salah satunya karena merasa memiliki kemampuan untuk memperoleh suami yang lebih baik melalui kecantikan dan kekayaannya. Itulah kecantikan yang memburukan. Atau kecantikan yang memburukan itu terjadi karena naluriah yang tak terbendung. Yaitu menonjol-nonjolkan kecantikannya di hadapan orang lain selain suaminya dengan maksud riya. Walau ia tak bermaksud menggoda lelaki lain, bukankah itu hal yang buruk?

Kecantikan atau harta belum cukup menjadi kriteria untuk kita menetapkan pendamping hidup. Ada yang perlu kita buka kembali. Secara arif, mengenai wawasan kita, mengenai harapan kebarokahan pernikahan, tentang cita-cita kesakinahan keluarga, tentang kebersamaan mengarungi hidup. Tentang dambaan keturunan-keturunan yang shaleh, tentang keadaan hidup setelah mati. Sabda Rasulullah berikut ini sudah sering kita dengar, kita ulang kembali, mudah-mudahan tidak sekedar lewat di telinga, tapi merupakan bekal yang membekas di hati, “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang taat beragama, niscaya kamu beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Beruntung! Kalau yang menyampaikan kata “beruntung” itu adalah seorang pengusaha atau pedagang, maka makna beruntung itu tidak jauh dari yang namanya uang. Tapi kalau yang menyampaikan Rasulullah, katakan, keberuntungan seperti apakah itu? Bukankah keberuntungan itu mengenai kebahagiaan dunia berupa rumah tangga yang diberkahi Allah dan kebahagiaan akhirat berupa tabungan pahala dan kebaikan?

Coba sebut apa yang kita harapkan sebagai suami dari istri kita? Bukankah kita ingin ia menjadi penyemangat saat kita putus asa, penghibur saat kita sedih, penyejuk saat kekeringan, pendorong amal ibadah. Kemudian mau bersabar saat musibah, dan bersyukur dengan apa pun karunia yang diterima. Dan istri yang bisa memberikan itu semua tidak ada sangkut pautnya dengan cantik tidaknya atau kaya tidaknya dia. Mereka adalah wanita-wanita yang baik agamanya. Mereka bertaqwa pada Allah dan patuh pada suaminya. Mereka yang tidak hanya melihat aktivitas melayani suami, mendidik anak, menjaga rumah, atau tugas-tugasnya yang lain sebagai urusan dunia semata. Tapi ada harapan yang lebih besar, yakni keridhaan Allah dan balasan SurgaNya di akhirat kelak.

Percayalah, tidak ada yang membuat seorang suami merasa tentram kecuali karena sikap baik seorang istri. Tidak ada sikap baik istri yang lebih jujur kecuali karena lahir dari ketulusan. Dan tidak ada ketulusan yang kokoh kecuali karena keikhlasan untuk bertaqwa kepada Allah. Inilah mengapa Rasulullah memerintahkan kita perihal menentukan calon istri berdasarkan kualitas agamanya. Karena agama adalah akhlak mulia, Addiinu Akhlakul Kariimah. Termasuk akhlak mulia seorang istri untuk bersedia melayani suaminya dengan tulus, ikhlas, dan sebab taqwanya kepada Allah SWT, ” Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. An-Nisa : 34).

Maka jatuhkan pandangan hanya pada faktor agama. Semata-mata agama. Kita juga tidak pernah menginginkan anak-anak yang alakadarnya atau bahkan yang jauh dari agama bukan? Ibunyalah sebagai seniman yang akan melukis kepribadian dan karakter anak-anak itu. Tentu yang kita inginkan, Ibu yang tak hanya mampu memberi cinta, namun juga pendidikan dan keteladanan menyangkut agama dan akhlak mereka.


***

Baik Agamanya

Soal kriteria baiknya agama seorang wanita, ada dasar dan cabang-cabangnya. Seorang wanita melaksanakan shalat wajib, menjaga kemaluannya, menutup aurat, patuh pada suami, dan menjauhi kemaksiatan, itu lebih dari cukup untuk menjadi dasar bahwa ia baik agamanya. Rasulullah bersabda, “Apabila seorang wanita telah melaksanakan shalat lima waktu, telah dapat memelihara kemaluannya, dan menaati suaminya, maka dia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang disukainya.” (HR. Ahmad).

Seorang wanita, misalnya ahli Tahajjud, atau luas pemahaman agamanya, memiliki kepedulian tinggi terhadap dakwah, dermawan, misal juga suka menghafal Al-Qur’an, itu adalah cabang-cabang kriteria yang kita tentukan untuk memperoleh yang lebih baik dari yang sudah baik. Kalau kita mampu, mudah-mudahan kita beruntung bisa menikahi wanita yang memiliki kemuliaan agama dan akhlak seperti itu, aamiin…

Namun, kadang kebaikan terbentuk seiring berjalannya waktu. Boleh jadi kedewasaan berpikir dan semangat untuk meningkatkan kualitas agama baru terbentuk setelah menikah. Setelah hadirnya seorang suami yang menjadi imam, dan hadirnya anak-anak yang membutuhkan keteladanan. Mungkin saat ini, calon istri kita tidak terlalu kuat dalam menunaikan perkara-perkara amaliah kecuali hanya melaksanakan shalat wajib, puasa Ramadhan, sopan dalam bergaul, dan menutup aurat. Subhanallah, sungguh jika selaras dengan keikhlasan di hatinya, yang seperti itu telah mulia di sisi Allah dan mulia di hadapan manusia, Insya Allah.

Mari saling berbagi nasehat, tetaplah kaki berpijak kepada sunnatullah. Berusaha dan berdo’a agar Allah menghadirkan seorang istri shalehah yang bertaqwa kepada Allah dan patuh pada suaminya. Tanyalah kepada siapa pun yang bisa ditanyai. Mintalah bantuan kepada siapa pun yang rela memberikan bantuan.

Berikhtiarlah di atas garis syari’at yang sudah ditetapkan. Bersabarlah untuk tidak mendekat pada proses-proses yang diharamkan. Hingga saatnya takdir benar-benar mendekatkan kita dengannya. Selanjutnya, dengan sangat percaya diri, kita akan menyambut datangnya pendamping terbaik, “khairunnisa”, siapakah khairunnisa itu?

“Khairunnisa” (Wanita Terbaik) adalah yang dapat menyenangkan hati suami apabila ia memandang, menaatinya apabila ia memerintah, dan tidak menentangnya dalam diri dan hartanya dengan sesuatu yang dibencinya.” (HR. Ahmad).

Sumber : Majalah Nurul Hayat, Oktober 2007

Diakah Jodoh Anda

Pertanda 1 : Rahasia pasangan hidup agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu, entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah Anda berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain.

Pertanda 2 : Salah satu kriteria yang menentukan bahwa dia itu jodoh Anda atau bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak-geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat?

Pertanda 3 : Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu. Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaannya satu sama lainnya pada situasi tertentu.

Pertanda 4 : Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.

Pertanda 5 : Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apa pun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati Anda, baik dalam suka maupun duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama.

Pertanda 6 : Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan masa lalu Anda saat masa lalu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya. Nah, kalau begitu, ini berarti dia sudah siap menerima Anda apa adanya.

Pertanda 7 : Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil ‘buruk’ di depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8 : Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apa pun darinya.

Sumber : Pakar Relationship sekaligus penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul Mate, Arian Sarris

Kesombongan

Sombong adalah penyakit hati yang sering menghinggapi kita semua. Benih kesombongan terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat pertama, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibanding orang lain. Dan di tingkat ketiga, sombong disebabkan faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, nafsu lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik semata, tetapi makhluk spiritual. Kita lahir dengan tangan kosong, dan kita pun akan meninggal dengan tangan kosong. ''Sesungguhnya kami adalah milik Tuhan dan kepada-Nyalah kami kembali.'' (QS Al-Baqarah [2]: 156)

Menjadi Umat Yang Berdzikir

''Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (dzikrullah). Ketahuilah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.'' (Al-Ra'd: 28)

Dalam salah sebuah hadis diceritakan bahwa suatu saat Rasulullah SAW bersabda, ''Wahai para sahabat-sahabatku, maukah aku beri tahukan kepada kalian suatu bentuk amal yang paling baik, paling diridlai Tuhan kalian, paling tinggi nilainya, paling baik dibanding ketika kalian memberikan emas atau perak kepada orang lain, dan paling baik ketimbang ketika kalian bertemu dengan musuh-musuh kalian dalam perang yang konsekuensinya membunuh atau terbunuh musuh?''

Dengan serentak, para sahabat menjawab, ''Baik ya Rasulullah.'' Setelah diam sebentar, Nabi SAW berkata, ''Dzikrullah (mengingat Allah)''. (HR Ibnu Majah dari Abu al-Darda).

Menurut bahasa, dzikir berarti ''mengingat''. Dzikrullah berarti mengingat Allah SWT.

Sebagai sarana mengingat Allah SWT, Rasulullah SAW dalam banyak hadisnya mengajarkan bentuk-bentuk dzikir. ''Sesungguhnya, bentuk dzikir yang paling utama di sisi Allah adalah mengucapkan kalimat tauhid, la ilaha illa Allah (tiada Tuhan selain Allah).'' (HR Ibnu Majah dari Jabir bin Abdullah).

Berdzikir adalah salah satu ciri khas orang-orang beriman, yang mesti dilakukan setiap saat dan di manapun berada. Dengan berdzikir, segala tindak-tanduk perilaku hidupnya akan selalu terkontrol.

Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang berdzikir mengingat-Nya.Persoalan hidup dan kehidupan yang pelik dan rumit, jika tidak karena kasih sayang Allah SWT, mustahil itu semua terpecahkan. Menjadi umat yang berdzikir, adalah salah satu upaya meraih cinta Ilahi.

Mahabbah

Mahabbah berarti cinta, yaitu perasaan rindu dan senang yang istimewa terhadap sesuatu. Perasaan demikian menyebabkan perhatian seseorang terpusat kepadanya bahkan mendorong orang itu untuk memberikan yang terbaik. Perasaan cinta itu diikuti dengan ketulusan untuk mengorbankan apa saja termasuk nyawa sekalipun kepada yang dicintai.

Dalam agama Islam, cinta tertinggi haruslah ditujukan semata-mata hanya kepada Allah. Prestasi tertinggi seorang mukmin adalah meraih kecintaan Allah. Tentu untuk meraihnya bukan hal yang mudah karena harus menjaga komitmen dan selalu konsisten dengan aturan Allah.

Allah mengingatkan dalam firman-Nya. ''Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan untung ruginya dan rumah-rumah yang kamu senangi, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan putusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.'' (SQ At Taubah [9]: 24).

Allah adalah tujuan tertinggi dan paling hakiki dalam kehidupan setiap mukmin. Apa pun yang dilakukan haruslah berujung kepada tujuan tersebut, yaitu mahabbah kepada Allah. Di samping itu, manifestasi mencintai Allah dan Rasul-Nya, antara lain, adalah menaati ajaran-ajaran-Nya yang disampaikan lewat Rasul-Nya. Cinta yang menampakkan diri dalam ketaatan itu niscaya dibalas pula dengan cinta oleh Allah, sebagaimana difirmankan-Nya. ''Katakanlah jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, Rasul-Nya, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosa kamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS Ali Imran [3]: 31).

Persatuan adalah Rahmat

Umat Islam digambarkan dalam Alquran dan hadis sebagai satu umat (ummatan wahidah), karena memiliki kesatuan akidah, syariah, dan prinsip muamalah. Allah SWT berfirman, ''Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara.'' (Al-Hujurat: 10).

Bersatu dalam ikatan rasa persaudaraan yang aktif di antara orang-orang beriman dilukiskan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya, ''Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, saling menyantuni adalah bagai satu tubuh. Bila salah satu bagian tubuh menderita sakit, maka terasa sakitnya di seluruh tubuh.'' (HR Bukhari dan Muslim). Selanjutnya, tentang larangan merusak ukhuwah dan persatuan di antara sesama Muslim dinyatakan oleh Rasulullah, ''Mencela seorang Muslim adalah perbuatan fasik, dan membunuhnya adalah perbuatan kufur.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Kehidupan umat yang ber-ukhuwah dan persatuan umat bukan kondisi yang datang dengan sendirinya tapi harus dengan pembinaan yang memerlukan tiga syarat. Pertama, adanya leadership (kepemimpinan) di tengah umat Islam yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan sejati, yaitu dengan kriteria beriman dan berilmu.

Kedua, ada satu jamaah yang tegak sama tinggi dan duduk sama rendah. Ketiga, yang amat mendasar dalam pembinaan umat ialah adanya khittah dalam perjuangan membina umat berdasarkan Alquran dan sunah.

Sudah merupakan sunatullah bahwa kejayaan dan kemenangan tidak akan diberikan Allah kepada umat yang suka berselisih dan berpecah belah serta tidak memiliki skenario besar dalam membangun umat. Seorang pujangga Islam mengatakan, ''Persatuan adalah rahmat, perpecahan merupakan azab.

Cinta Membingkai Puasa

''Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sesungguhnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih disukai Allah daripada harum minyak kasturi.'' (HR Bukhari).

Kita ini ada di dunia karena diciptakan Allah. Bisa hidup karena diberi makan, minum, dan udara oleh Allah. Sungguh celaka jika terbetik niat lain sewaktu berpuasa, selain karena memenuhi kehendak dan perintah Allah.Sungguh, berbeda dengan amal ibadah yang lain, kita merasakan getaran cinta Penguasa Alam Raya dalam perintah puasa ini. Getaran cinta dan kasih Allah itu dapat dirasakan pada hadis di atas.

Cobalah pahami bahasa hadis tersebut. Bukankah ini ungkapan cinta yang melimpah dari Allah kepada hamba-Nya yang berpuasa? Kita semua paham bahwa bau mulut orang yang berpuasa di manapun pasti sangat busuk. Itu wajar karena saat perut sedang kosong, asam lambung dapat memanjat sampai ke dinding mulut.

Saat berbicara, menguap, atau bahkan sekadar membuka mulut langsung akan tersebar aroma yang membuat orang menutup hidungnya. Namun, bagi Allah, seseorang yang berpuasa telah mengorbankan makan, minum, dan syahwatnya hanya karena Allah. Allah sungguh cinta pada pengorbanan mereka. Dan, cinta itulah yang menjadikan bau mulut mereka dihargai Allah lebih wangi dari minyak kasturi.

Subhanallah, betapa besarnya cinta kasih Allah terhadap orang yang berpuasa. Banyak sekali amal perbuatan kita ini yang pahalanya dijanjikan Allah kepada kita secara kalkulatif. Contoh, shalat jamaah menaikkan derajat kita di sisi Allah hingga 27 derajat. Bersedekah dilipatgandakan Allah pahalanya hingga 700 kali lipat.

Begitu pula shalat di Masjidil Haram yang pahalanya 100 ribu lebih utama dibandingkan shalat di masjid biasa. Semuanya dijanjikan Allah dalam hitungan-hitungan yang jelas. Tapi, untuk puasa, Allah mengungkapkan apresiasi-Nya yang tinggi. ''Puasa itu untuk-Ku dan biar Aku yang menganugerahkan pahalanya.'' Bukankah ini sebuah ungkapan sentimental yang diwarnai dengan kecintaan?

Bermain Warna Itu Menyenangkan


MENYENANGKAN: Warna dapat digunakan sebagai sarana beraktivitas yang berguna untuk mendekatkan diri antara orangtua dan anak.

JAKARTA-- Tak salah jika ada kalimat yang mengatakan dunia anak penuh dengan warna-warni. Kamar tidur dan tempat bermain untuk anak, dipenuhi dengan warna terang dan ceria sebagai stimulasi untuk indera penglihatan.

Memang warna dapat digunakan dalam melakukan interaksi dan berbagai aktivitas menyenangkan dengan anak. Berbagai penelitian membuktikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari anak-anak menyukai warna dan bereaksi terhadapnya.

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa warna dapat memengaruhi suasana hati serta persepsi terhadap ukuran, suhu dan atmosfer. Satu yang mungkin belum banyak kita sadari, warna dapat digunakan untuk mendekatkan hubungan ibu dan anak melalui kegiatan bermain.

Konsep bermain menjadi penting artinya untuk mendekatkan hubungan lebih intensif antara ibu dan anak. Saat ini, banyak para ibu yang memiliki peran ganda sebagai wanita bekerja. Akibatnya, waktu para ibu untuk anak-anaknya semakin berkurang.

Menurut dra. Mayke S. Tedjasaputra M.Si, Psikolog dan Playtherapist, pendekatan warna untuk membangun ikatan batin dengan anak memang terbilang unik dan jarang digali para ibu, namun yang terpenting adalah bagaimana aktivitas itu berlangsung dengan menyenangkan.

Untuk anak balita, lanjutnya, dapat dipergunakan warna-warna dasar yaitu merah, kuning dan biru. Alasannya, warna tersebut lebih mudah dikenali sehingga dapat lebih mudah dipersepsikan oleh anak.

Menurut Mayke, mulai usia dua tahun anak dapat diajak main warna. Setelah anak mengenali warna dasar, maka dapat ditingkatkan pengetahuan anak ke warna sekunder, tersier dan seterusnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mendekatkan diri dengan anak menggunakan warna.

Ajaklah si kecil menyanyikan lagu tentang balonku, yang dapat memperkenalkan warna sekaligus mengajar berhitung. Selain itu, lagu pelangi juga dapat diajarkan kepada anak untuk mengenal warna.

Ada banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan warna, misalnya menyusun pakaian di lemari berdasarkan warna, tebak warna pada benda-benda yang dijumpai dalam perjalanan, mengajarkan anak memakai pakaian dengan warna dan model yang senada, hingga menyesuaikan cat dinding kamar anak sesuai dengan warna favoritnya.

Lebih lanjut, Mayke menambahkan warna juga dapat memberikan arti berbeda dan mencerminkan emosi seorang anak. Misalnya, anak yang sedang marah cenderung suka menggunakan warna merah, sementara hitam atau kelabu kerap digunakan untuk melukiskan suasana hati yang murung.

Pada kondisi ini, ibu juga dapat menggunakan trik warna untuk mendekatkan diri dengan anak. "Untuk memperbaiki mood anak, ibu dapat menggunakan warna-warna lembut untuk menenangkan perasaan anak. Namun, yang paling penting adalah bagaimana si ibu memperlakukan anak. Ibu dapat membujuk anak, jangan membentak atau memarahinya," tambahnya.

Bisa juga ibu dan anak mengenakan pakaian dengan warna yang sama saat rekreasi. Hal itu akan mempererat sekaligus mendekatkan hubungan. (ri)

Shalat Berjama'ah



Salat berjamaah, di samping memberikan pahala yang berlipat kepada pelakunya, ternyata juga bisa dijadikan pelajaran tentang bagaimana seharusnya kita hidup bermasyarakat, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara pemimpin (imam) dan yang dipimpin (makmum).

Minimal ada empat pelajaran mengenai kehidupan bermasyarakat yang bisa kita petik dari salat berjamaah. Pertama, kriteria utama menjadi imam dalam salat adalah keahlian, yakni yang lebih berhak menjadi imam adalah yang paling ahli mengenai kandungan Alquran dan hadis.

Di sini tampak bahwa demokrasi ala salat berjamaah dalam memilih pemimpin bukan berorientasi kepada kepopuleran sang calon, tetapi lebih berorientasi kepada keahlian. Ini berbeda dengan banyak sistem politik demokratis, di mana akibat prinsip bahwa suara mayoritas yang menentukan, seorang pemimpin bisa terpilih sekadar karena kepopulerannya.

Kedua, kriteria bagi imam salat berjamaah adalah wawasan yang luas dan integritasnya pada Islam. Bila terjadi bahwa di antara para calon imam, ternyata sama-sama ahli tentang kandungan Alquran dan hadis, maka harus dilihat siapa di antara mereka yang mempunyai wawasan dan integritas yang lebih pada Islam.

Ini sangat tampak pada pemilihan pemimpin umat Islam, sepeninggal Nabi Muhammad SAW. Empat Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), semuanya berasal dari suku Quraisy. Mereka dipilih umat Islam menjadi Khalifah (pemimpin), karena dinilai telah teruji wawasannya, loyalitasnya, serta integritasnya kepada Islam. Di antaranya, mereka merupakan kelompok pertama yang memeluk Islam, dan kemudian ikut berjuang bersama Nabi SAW dengan jiwa dan raganya.

Ketiga, kreteria seorang imam salat harus bersedia dikoreksi. Hal itu terlihat tatkala sang imam melakukan kesalahan dalam bacaan salatnya, maka makmum (rakyat) harus membenarkan bacaannya. Kemudian, apabila imam salah langkah (kurang atau lebih gerakannya) dalam memimpin salat berjamaah, maka makmum harus mengingatkan dengan membaca ''Subhanallah''. Mendengar bacaan tersebut, sang imam harus mawas diri dan menyadari bahwa ia telah salah langkah dan segera memperbaikinya.

Keempat, imam yang batal harus bersedia mundur dan mempersilakan salah seorang makmum di belakangnya untuk menggantikannya menjadi imam, meskipun masa jabatannya (sebagai imam salat) belum berakhir. (ah)