Sabtu, 29 November 2008

Cinta

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang saling mencintai, menyebutnya takdir.
Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kita kesusahan untuk menguji.
Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil satu keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan iri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat.

Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, kota Roma tidak dibangun dalam sehari.
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan.
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian, dan pengharapan penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.
Pada akhirnya, Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.

Belajar Mecinta

Leo F. Buscaglia, begitu namanya. Seorang professor pendidikan di University of Southren California, di Amerika. Ia seorang dengan seabreg kegiatan sosial dan�ceramah-ceramah tentang pendidikan. Satu tema yang terus menerus dibawanya dalam banyak ceramah, adalah tentang cinta.

"Manusia tidak jatuh 'ke dalam' cinta, dan tidak juga keluar 'dari cinta'. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam, cinta," begitu katanya dalam sebuah ceramah.

Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi�ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah.

Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih�baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati�dengan cinta.

Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Bandung Bondowoso tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu� yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih�yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di�India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat�nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun�karena�cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal�dari cinta.

Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang�merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah�hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan�kehidupan yang lebih baik.

Dan Islam tidak saja mengagungkan cinta tapi�memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan. Lewat�kehidupan manusia mulia, Rasulullah tercinta.

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang�dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya

Kekuatan Cinta

Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran kekuatan cinta.

Cinta, ditilik dari sudut manapun selalu menarik untuk dibahas. Sejarah mencatat, sejumlah seniman, teolog sampai filosop membicarakan cinta dari berbagai perspektifnya baik dalam bentuk roman, puisi, syair bahkan sampai dalam bentuk tulisan ilmiah yang bernuansa teologis, fenomenologis, psikologis ataupun sosiologis.

Filosop sekaliber Plato bahkan pernah mengatakan �Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita�. Pernyataan ini menggambarkan betapa besar perhatian Plato pada masalah cinta, sampai-sampai dia menyebut orang yang tidak tertarik untuk membicarakannya sebagai orang yang berjalan dalam kegelapan.

Peranan cinta dalam kehidupan tidak diragukan lagi pentingnya. Cinta diyakini sebagai dasar dari perdamaian, keharmonisan, ketentraman, kebahagiaan bahkan kebangkitan peradaban. Namun apa sesungguhnya cinta itu ?
Diakui, problem yang dihadapi saat membicarakan cinta biasanya adalah persoalan definisi. Belum pernah ditemui suatu rumusan tentang cinta yang singkat, padat dan mewakili pemahaman akan hakikat cinta secara tepat.

Jalauddin Rumi pernah mengatakan bahwa cinta itu misteri, tidak ada kata-kata yang bisa mewakili kedalamannya.
Cinta tak dapat termuat dalam pembicaraan atau pendengaran kita,
Cinta adalah sebuah samudera yang kedalamannya tak terukur �
Cinta tak dapat ditemukan dalam belajar dan ilmu pengetahuan,
buku-buku dan lembaran-lembaran halaman.
Apapun yang orang bicarakan itu, bukanlah jalan para pecinta.
Apapun yang engkau katakan atau dengar adalah kulitnya;
Intisari cinta adalah misteri yang tak dapat kau buka !
Cukuplah ! Berapa banyak lagi kau akan lengketkan kata-kata di lidahmu ?
Cinta memiliki banyak penyataan melampaui pembicaraan. . .

Oleh sebab itu, disini kita tidak akan mendefinisikan cinta karena khawatir mereduksi kedalamannya. Biarlah cinta berbicara dalam perbuatan kita. Disini, kita akan mencoba mencermati unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.

Erich fromm, murid kesayangannya Sigmund Freud menyebutkan empat unsur yang harus ada dalam cinta, yaitu :

Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.
Responsibility (tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah Responsibility.
Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect.
Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.
Kalau empat unsur ini ada dalam kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna. Apapun yang kita lakukan, kalau berbasiskan cinta pasti akan terasa ringan. Karena itu nabi Saw pernah bersabda: �Tidak sempurna iman seseorang kalau dia belum mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sensiri�. � Cintai oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu�. (HR. Muslim)

Supremasi kebahagiaan tertinggi, kalau kita mampu mencintai orang lain dengan tulus tanpa pamrih, mencintai diri sendiri secara proporsional, mencintai Allah Swt dengan penuh loyalitas dan selalu merasa dincintai-Nya. Inginkah hidup kita bermakna ? Let Love be Your Energy ! Selamat bercinta !

Mencintai Orang Yang Spesial...

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yg kamu rasakan.

Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai seseorang, tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran,dan roomantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka, tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan itu adalah percakapan termanis yg pernah kamu rasakan.

Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu?? tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada.

Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.

Ada hal yang ingin kamu dengar, tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya.

Jangan pernah berkata selamat tinggal, jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.

Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu! Jangan melihat dari kekayaan,itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum. karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia. Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang kamu impikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai keinginan kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.

Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.

Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis,mereka yang terluka, mereka yang mencari,mereka yang mencoba.

Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka. Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.

Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu,jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.

Karena kamu begitu berharga bagi orang di sekeliling kamu, tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat kamu dan kamu berarti bagi diri mereka.

Tentang Cinta




'When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving' ~ Guy de Maupassant ~

MISKONSEPSI

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya.

CINTA BUTUH WAKTU

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

CINTA BERBAGI, TIDAK MENGONTROL

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF

Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH

Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

CINTA CENDERUNG KONSTAN

Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FISIK

Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

CINTA TIDAK BUTA

Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

i Luv U Mom

Tahukah kau ibu, kau bukan hanya wanita lembut
bukan hanya wanita yang penuh kasih dan sayang
bukan pula sekedar wanita yang tegar
kau tidak hanya secantik kelopak mawar dan wangi semerbak melati

Tahukah ibu, setiap hembusan nafasku, setiap detak jantungku
dan tetesan darahku ini kupersembahkan untukmu
walaupun itu belumlah cukup dan tak'kan pernah cukup
untuk membalas semua budimu kepadaku
anakmu yang berlumur dosa kepadamu

Tahukah kau sahabat, bagiku beliau adalah BIDADARI
yang diciptakan tuhan untuk membimbingku
dari keringnya hati dan kerontangnya jiwa
TUHAN...lindungi dan sayangi bidadariku
layaknya beliau melidungi dan menyayangiku
dari lubuk hati yang paling dalam....

MOM , I love U....

Menjadi Seorang Sahabat



Ada satu perbedaan antara menjadi seorang kenalan dan menjadi seorang sahabat. Pertama, seorang kenalan adalah seorang yang namanya kau ketahui, yang kau lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kau miliki persamaan, dan yang disekitarnya kau merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kau undang ke rumahmu dan dengannya kau berbagi. Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kau bagi hidupmu, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kau mengerti karena kau tidak cukup tahu tentang mereka.

Sebaliknya, seorang sahabat adalah seseorang yang kau cintai.. Bukan karena kau jatuh cinta padanya, namun kau peduli akan orang itu, dan kau memikirkannya ketika mereka tidak ada. Sahabat-sahabat adalah orang dimana kau diingatkan ketika kau melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kau tahu itu karena kau mengenal mereka dengan baik. Mereka adalah orang-orang yang fotonya kau miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu. Mereka adalah orang-orang yang kau lihat dalam pikiran mu ketika kau mendengar sebuah lagu di radio karena mereka membuat dirimu berdiri untuk menghampiri mereka dan mengajak berdansa dengan mereka atau mungkin kau yang berdansa dengan mereka, mungkin mereka menginjak jari kakimu, atau sekedar menempatkan kepala mereka di pundakmu. Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu. Mereka menelpon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh suatu alasanpun.

Mereka berkata jujur-pertama kali - dan kau melakukan hal yang sama. Kau tahu bahwa jika kau memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya. Mereka adalah orang-orang yang kau cintai dengan sadar ataupun tidak. Mereka adalah orang-orang dengan siapa kau menagis ketika kau tidak diterima di perguruan tinggi dan selama lagu terakhir di pesta perpisahan kelas dan saat wisuda.

Mereka adalah orang-orang yang pada saat kau peluk, kau tak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri. Mungkin mereka adalah orang yang memegang cincin pernikahanmu, atau orang yang mengantarkan / mengiringmu pada saat pernikahanmu, atau mungkin adalah orang yang kau nikahi.

Sahabat Itu Kekayaan Sebenarnya...



Cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah keterpurukan diri yang membuat garis hitam dalam catatan sejarah hidup saya. Catatan sejarah hitam yang tidak akan pernah bisa terhapus meski banyak air sudah yang keluar dari sudut mata, meski banyak doa yang saya harap bisa meringankan beban yang teramat berat menanggung malu dan dosa masa lalu.

Saat merasa seperti sendiri, saya menjelajahi bumi mencoba menemukan seseorang yang bisa membantu. Saya datangi seorang guru untuk menceritakan semua gundah. Ia yang dengan penuh kesabaran mendengarkan hingga huruf terakhir terucap dari lidah ini. Kemudian ia menulis beberapa kalimat dalam secarik kertas. "Bawa surat ini ke Masjid, temui anak-anak muda disana" hanya itu kalimat penutupnya.

Selepas maghrib, saya pun bergegas menuju tempat yang ditunjuk. Perlahan, malu dan merasa kotor diri ini untuk memasuki masjid, dan seketika saya merasa diri ini tidaklah berharga saat melihat wajah- wajah bersih, sebagian besar wanitanya menutup kepala mereka dengan jilbab, apalah diri ini. "Mari masuk, selamat datang. Kehadiran Anda sangat kami nantikan disini" Sungguh sebaris kalimat yang sangat hangat terdengar.

Sejenak hati ini terpaku merasakan sentuhan persahabatan yang luar biasa dari tatapan, sapaan dan tangan terbuka dari semua yang berada di dalam masjid. Terlebih ketika seorang dari mereka, merangkul pundak saya, "Inilah kami, sebuah keluarga besar yang akan juga menjadi keluarga Anda." Saya seperti baru saja mendapat peluk cium dan kehangatan yang luar biasa, nyaris menandingi kasih yang selama ini saya terima dari ibu. Ada keluarga baru disini, sahabat-sahabat baru dengan senyum dan sapa cintanya.

Hari-hari sesudah itu membantu saya melupakan masa lalu, meringankan beban menanggung dosa masa lalu yang benar-benar tidak pernah bisa hilang dari kenangan. Sahabat-sahabat baru itu seolah tengah membantu saya mengangkat beban yang teramat berat meski hanya dengan senyum, tepukan di punggung atau menyediakan telinga mereka untuk tempat saya membuang sampah mulut ini. Ya, karena kadang yang saya bicarakan kepada mereka bisa jadi tak penting bagi mereka, tapi sungguh telinga mereka tetap tersedia untuk kisah-kisah tak penting saya.

***

Dimana pun saya berada, kemana pun saya pergi, satu yang terpenting untuk saya temukan, yakni sebuah kekayaan bernama sahabat. Tidak seorang pun yang paling beruntung di dunia ini melainkan ia yang memiliki sahabat. Karena sahabat ada, untuk mereka yang terluka, untuk mereka yang tengah memikul berat beban, untuk menghapus air mata yang berduka, membantu seseorang berdiri dari keterpurukan dan menyediakan sayapnya untuk terbang bersama.

Akhirnya, sampailah saya pada satu kepastian hakikat, bahwa sahabat adalah kekayaan sebenarnya. Hilang satu, miskinlah sudah. Bertambah satu, semakin beruntunglah. Terima kasih untuk semua sahabat, Anda adalah kekayaan saya sebenarnya.

-------------

Perempuan ( Khususnya Untuk Para Lelaki)

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...�򠳥 hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan.
Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana.... karena mere! ka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

(dari teh Sejuk )�

Dimana Dia...?

Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Buat sobat-sobat Ikhwan.......


Wahai Para Kesatria, pewaris tanah pusaka
Mengapa dikau gundah gulana
Bukankah terbentang luas taman indah nan warna-warni
Tidakkah kau cium harum semerbak bunga bertebaran di kanan kirimu
Atau kurang cukupkah samudera permata nan elok lagi bersinar menghiasimu

Wahai pemuda pewaris masa depan
Tataplah jauh ke muka
Ada beban luhur yang harus segera engkau pikul
Akan masih banyak tugas menanti untuk engkau ambil alih
Di mana tak akan mampu engkau memikulnya seorang diri
Engkau butuh penghibur yang akan senantiasa menguatkan hatimu ketika dirundung kesenduan
Engkau butuh pendukung yang membuatmu betah berjalan tegak di setiap tugas risalah yang kau tanggung

Wahai temanku yang masih sendiri,
Segeralah temukan teman hidupmu
penyejuk jiwamu kelak

Carilah dia karena sesungguhnya dia itu telah dekat.

Lebarkan matamu, dan buka mata hatimu
Tajamkan pendengaran, dan simak suara kalbumu

Barangkali sang dia telah berada dekatmu
Hanya engkau mempunyai angan yang terlalu tinggi

Mungkin dia berada persis di hadapanmu
Namun engau tidak mau menerima dia apa adanya

Duhai shobatku yang kesepian
Janganlah engkau sia-siakan perhiasan terindah di dunia itu
Kalau dia belum belum berkilau, tugasmulah tuk mengkilapkannya.
Andai dia belum terlihat elok, tanggung jawabmulah untuk menghiasi dirinya dengan perhiasan ahlak yang mulia
Jika dia belum bersinar terang, ladang amalmu-lah untuk menyempurnakan
cahayanya yang masih tersingkap

Lalu apakah lagi yang engkau tunggu... wahai manusia yang telah diciptakan
Rabb-nya secara sempurna..


Wassalamu'alaikum

Dia kah Jodoh Anda ?

Pakar relationship sekaligus penulis buku 21 Ways to Attract Your Soul Mate, Arian Sarris memberikan rahasianya:

Pertanda 1
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang adalah adanya saling berbagi. Anda dan dia selalu bisa saling membantu, entah itu pekerjaan sepele atau besar.Paling penting adalah Anda berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Nah, apakah Anda sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidup Anda!

Pertanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodoh Anda atau bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan Anda. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat ? Jika tidak, (maaf) kemungkinan besar dia bukan jodoh Anda.

Pertanda 3
Adanya kontak bathin membuat hati Anda berdua bisa selalu saling tahu. Dan bila Anda atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaanya satu sama lainnya pada situasi tertentu. Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwa Anda yang tersimpan...

Pertanda 4
Bersamanya bisa membuat perasaan Anda menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuat Anda merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa Anda berdua kelak bisa saling terikat.

Pertanda 5
Dia selalu ada untuk Anda dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati Anda baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala Anda dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS Anda datang menyerang? Dia tau keadaan waktu anda sakit.........Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya...

Pertanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga Anda, dia tak peduli dengan masa lalu Anda saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah siap menerima Anda apa adanya..

Pertanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan Anda tak malu-malu memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat Anda tampil 'buruk' di depannya sekalipun, misalnya saat Anda bangun tidur atau saat Anda sakit dan tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8
Bila Anda merasa rahasia Anda bisa lebih aman di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabat Anda. Atau Anda merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan sejati telah Anda temukan !

Apakah kedelapan pertanda di atas telah Anda temukan padanya?

Belajar Mencintai Seseorang Yg Tdk Sempurna Dgn Cara Yg Sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Proposal Nikah

Artikel Islami
10 Juli 2002 - 15:42
Proposal Nikah
KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !! (By : 4121X13)

Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga��, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di� majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran

Dari Al Qur��an dan Al Hadits :

�"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
�Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui�� (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu�� (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14.�Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah� (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a.�Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b.�Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c.�Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya��la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan

Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi

Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ��Man Jadda Wa Jadda�� (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk� tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ��Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya��� (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari� manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ��Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS� PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"

Proposal Nikah

Artikel Islami
10 Juli 2002 - 15:42
Proposal Nikah
KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !! (By : 4121X13)

Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga��, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di� majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran

Dari Al Qur��an dan Al Hadits :

�"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
�Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui�� (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu�� (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14.�Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah� (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a.�Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b.�Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c.�Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya��la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan

Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi

Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ��Man Jadda Wa Jadda�� (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk� tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ��Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya��� (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari� manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ��Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS� PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"

Jangan Bilang cinta

Ya, jangan bilang cinta kalo kita masih setengah hati mencintai. Jangan pernah ucapkan kata cinta jika kita masih tak bisa memberikan pengorbanan terbesar dalam hidup kita demi yang kita cintai. Jangan sampe keluar kata cinta jika kita tak berani membela yang kita cintai. Sebab, cinta bukan hanya ucapan yang manis di bibir, bukan kata yang kedengarannya indah di telinga, dan bukan pula tulisan yang membuat kita merasa bahagia. Bukan hanya itu. Karena cinta harus diwujudkan dalam perilaku. �Kalimah sakti� itu harus tercermin dalam perbuatan dan pikiran. Sekali berani bilang cinta, maka seharusnya kita akan berani berkorban, berani membela, berani bertanggung jawab terhadap apa yang kita cintai.

Sobat muda muslim, tolong jangan menggombal atas nama cinta. Jangan pula pura-pura jadi orang yang penuh cinta dengan menipu diri karena sejatinya kita belum sepenuhnya mencintai apa yang kita cintai. Cinta itu bukan main-main, cinta adalah wujud dari keseriusan kita bahwa kita akan berusaha melakukan apa saja demi yang kita cintai. Kalo kita mengecewakan yang kita cintai, tentunya cinta kita palsu. Kalo kita mengkhianati apa yang kita cintai, tentunya bukan cinta sejati. Sebab, jika benar-benar cinta kepada apa yang kita cintai, kita nggak bakalan mengecewakan apalagi mengkhianatinya. Tul nggak sih?

Jangan bilang cinta kepada Allah, jika�
Jika kita masih melanggar aturanNya. Sungguh sangat aneh jika kita berani mengatakan cinta kepada Allah, sementara kita doyan alias hobi banget menolak perintahNya, sementara laranganNya malah kita lakukan. Pastinya ada yang error alias tulalit kalo kita bilang: �Aku cinta kepada Allah Swt.�, tapi dalam kelakuan kita nggak mencerminkan kecintaan kita kepadaNya.

Misalnya nih, meski sholat rajin dan puasa rajin, tapi perintah Allah Swt. yang lainnya seperti menutup aurat kalo keluar rumah nggak kita lakukan. Anak cewek yang tertutup rapat dengan kain mukena ketika sholat, seharusnya menutup rapat auratnya pula ketika keluar rumah. Seringnya kan nggak ya. Rapi pada saat sholat, begitu keluar rumah malah tampil mengumbar aurat. Ke sekolah nggak pake kerudung dan pakaian jilbab (pakaian terusan�buat anak SMA sebenarnya bisa disambung pakaian atas putih dan bawah abu-abu). Sebaliknya, malah pake rok. Meski rok itu menutupi lutut, tapi kan nggak disebut pakaian muslimah. Padahal, Allah memerintahkan lho untuk mengenakan busana muslimah buat wanita, sebagaimana dalam firmanNya: �Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: �Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka�.. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.�(QS al-Ahzab [33]: 59)

Yup, kita coba ngasih penjelasan. Begini sobat, jilbab bermakna milh�fah (baju kurung atau semacam abaya yang longgar dan tidak tipis), kain (kis��) apa saja yang dapat menutupi, atau pakaian (tsawb) yang dapat menutupi seluruh bagian tubuh. Di dalam kamus al-Muh�th dinyatakan demikian: Jilbab itu laksana sird�b (terowongan) atau sinm�r (lorong), yakni baju atau pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutupi pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung.

Nah, kalo mau pengen tahu penjelasan tambahannya, ada juga keterangan dalam kamus ash-Shahh�h, al-Jawh�r� menyatakan: Jilbab adalah kain panjang dan longgar (milh�fah) yang sering disebut mul��ah (baju kurung).

Nah, kapan mengenakan jilbab? Yang pasti kalo seorang muslimah pergi keluar rumah. Atau kalo pun di dalam rumah, saat ada tamu asing (bukan mahrom�tentu laki-laki). Sebab memang tujuannya juga adalah untuk menutup auratnya. Oya, untuk bisa disebut mengenakan busana muslimah, maka seorang muslimah harus mengenakan jilbab lengkap dengan kerudungnya. Begitu deh, secara singkatnya.

Bagi anak laki juga sama. Kalo keluar rumah atau kalo di dalam rumah tapi ada wanita bukan mahrom nggak boleh tuh dipamerin dengkulmu dan udelmu. Karena aurat laki-laki tuh dari pusar sampe lutut. Wah, kayaknya udah pada paham deh. Soalnya nih pernah kita pelajari waktu SD dulu. Tul nggak? Ini sekadar ngingetin aja, gitu lho.

Oya, itu baru kita bahas kewajiban menutup aurat, sementara kewajiban yang dibebankan oleh Allah kepada kita banyak banget. Sebut saja tentang sholat, puasa, zakat, pengaturan kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, politik, hukum, sampe pemerintahan. Itu baru pokok-pokoknya, belum cabangnya dari situ. Wah, kalo ditulis bisa ngabisin jatah halaman di buletin ini. But, intinya nih, jangan bilang cinta kepada Allah kalo kita doyan menolak kewajiban yang diperintahkanNya, malah berani mengamalkan apa yang diharamkanNya.

Jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw....
Jika kita masih melanggar aturan yang ditetapkan Rasulullah saw. Sebab, apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejatinya adalah wahyu dari Allah Swt. Ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmanNya: �...kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).� (QS an-Najm [53]: 2-4)
Kalo kita masih mengumbar hawa nafsu dengan melakukan aktivitas pacaran, berarti selain melanggar aturan Allah Swt., juga melanggar aturan Rasulullah saw. Dan, tentu aja itu nggak mencintai Allah Swt. dan RasulNya. Allah menjelaskan larangan mendekati zina (lihat QS al-Isra ayat 32). Nah, hadis Nabi juga ada. Beliau saw. bersabda: �Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahromnya. Karena sesungguhnya yang ketiga adalah syaitan.� (HR Ahmad)

Sobat, jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw., kalo kita nggak tersinggung ketika ada pihak-pihak yang dengan sengaja melecehkan Rasulullah saw. Aneh banget kan kalo kita ngakunya cinta mati sama Rasulullah saw., tapi kita nggak marah ketika ada orang yang menjelekkan Rasulullah saw.

Seperti kasus pelcehan terhadap Rasulullah saw. yang dilakukan media-media Eropa dalam bentuk kartun yang salah satunya menggambarkan bahwa Muhammad saw. sumber inspirasi kekerasan. Gambarnya adalah sosok lelaki dengan tampang garang dan sorbannya berbentuk bom. Ditulisin di situ dengan jelas dalam bahasa Arab kalimat Muhammad saw. Waduh, kaum Muslimin marah dengan protes baik secara lisan maupun tulisan justru wajar. Karena cintanya kepada Rasulullah saw. Yang parah tuh kalo kita diem aja, terus pura-pura bijak dengan mengatakan bahwa kartun itu sebagai bentuk evaluasi buat umat Islam.

Nggak marah apalagi protes. Aneh banget kan? Macam mana pula tuh orang? Ngakunya sih Muslim. Tokoh intelektual pula di di negeri ini. Sadar Pak!
Jangan bilang cinta kepada Rasulullah saw. jika hanya mengambil sebagian ajarannya dan meninggalkan sebagian besar ajarannya yang lain. Kalo kita cinta kepada Rasulullah saw. berarti harus mengambil seluruh yang dibawanya. Bukan dipilih-pilih sesuai kehendak hawa nafsu kita. Karena Allah Swt. memerintahkan kita untuk mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. sebagaimana firmanNya:�Apa yang datang (diajarkan) Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.� (QS al-Haysr [59]: 7)

Oke, boleh bilang cinta kepada Rasulullah saw., asalkan kita berani pula untuk menaati segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya. Bohong besar banget kalo kita ngaku-ngaku cinta sama Rasulullah saw. tapi nggak pernah melaksanakan tuntunan ajarannya. Betul ndak?

Jangan bilang cinta sama ortu...
Jika kita masih suka melawannya, mencelanya, merendahkannya, dan bahkan menghinanya. Bohong banget kalo kita ngaku-ngaku cinta sama ortu kita, tapi setiap ortu minta tolong untuk kebaikan kita malah menolaknya. Percuma bilang cinta sama ortu, tapi kalo diingetin untuk kebaikan dan kebenaran kita malah menghardiknya. Anak macam apa itu?

Buktikan kecintaan kita kepada ortu kita adalah dengan berbakti kepadanya. Menghormati mereka, menghargai mereka, menolong mereka, dan membuat mereka bahagia dengan adanya kita. Keberadaan kita yang udah dilahirkan ini bukan menjadi beban mereka. Kasihan ibu kita, sejak mengandung kita, melahirkan kita, merawat dan membesarkan kita, ia tak pernah mengeluh. Ayah kita juga sama. Mencari nafkah dengan semangat untuk keluarganya.
Cinta mereka sepenuh hati buat kita. Sudah terbukti kok. Karena sampe sekarang aja, meski kita bandel, ibu dan ayah kita tetap mendoakan agar kita mendapat petunjuk sambil terus membimbing kita (meski kadang menurut kita terlihat seperti orang yang cerewet). Tuh, gimana nggak penuh cinta. Jadi, kitanya sendiri nih yang kudu membuktikan bahwa kita cinta kepada ibu dan ayah kita dengan cara berbakti kepadanya. Itu sebabnya, jangan bilang cinta kalo kita tak menghargainya, tak berbakti kepada mereka. Oke?

Jangan bilang cinta kepada kaum Muslimin...
Jika kita nggak mau bekerjasama saling mengingatkan dalam kebenaran dan saling membantu jika di antara kita mengalami kesusahan. Bohong banget ngaku-ngaku cinta kepada sesama kaum Muslimin, tapi ketika ada saudara seakidah kita minta tolong malah dicuekkin. Apalagi sesama aktivis dakwah, mentang-mentang beda kelompok dakwah, lalu nggak mau menolong jika beda kelompok dakwah. Lebih parah lagi jika para aktivis dakwah itu masih sodara kandung. Karena kakaknya beda kelompok dakwah dengan adiknya, lalu ketika mereka membutuhkan pertolongan malah disuruh minta ke temen-temen dari kelompok dakwah masing-masing. Yee.. mana ukhuwahmu? Bohong banget ngaku-ngaku cinta sesama Muslim tapi dengan sesama kaum Muslimin sendiri nggak mau menolong hanya karena yang akan ditolong beda kelompok dakwah. Kalo gitu caranya, jangan bilang cinta kepada kaum Muslimin. Sadar ye akhi wa ukhti...

Jangan bilang cinta kepada diri sendiri...
Jika kita senang menjerumuskan diri dalam bahaya dan kerusakan. Bohong banget bilang cinta ama diri sendiri, tapi setiap hari kita nenggak minuman keras, sering juga mengkonsumsi narkoba, tubuh kita dipenuhi tattoo. Bahkan banyak di antara kita yang mengumbar auratnya dan dipajang di sampul majalah porno atau joget-joget kayak cacing kepanasan mempertontonkan keindahan tubuhnya di layar televisi (termasuk mereka yang menjerumuskan tubuh-tubuh mereka dalam perzinahan).

Menurut saya, mereka adalah orang-orang yang nggak cinta pada dirinya sendiri. Kalo dipikir-pikir, memang sih tubuh kita ya tanggung jawab kita sepenuhnya. Mau diapakan saja terserah kita. Wong, itu tubuh kita. But, kita kudu ingat sobat. Bahwa tubuh kita bukan milik kita. Tubuh kita sejatinya milik Allah Swt. Jadi, tuh tubuh kudu kita pelihara dan dijaga sesuai aturan dari yang menciptakan kita, yakni Allah Swt.

Itu sebabnya, ada larangan bunuh diri, larangan mengkonsumsi narkoba, larangan mentato badan, larangan mempertontonkan aurat di muka umum dll. Iya kan?
Oke deh, moga renungan sederhana ini bisa ngingetin kita untuk mengevaluasi kehidupan kita: Apa benar kita udah cinta banget sama Allah, RasulNya, ortu kita, kaum Muslimin, dan cinta kepada diri kita sendiri jika kita masih berperilaku yang justru menggambarkan bentuk pengkhianatan terhadap cinta yang kita ikrarkan?

Semoga kita menjadi orang-orang yang benar-benar mencintai Allah Swt., RasulNya, ortu kita, kaum Muslimin, dan diri kita sendiri. Nah, itu harus dibuktikan dalam pikiran dan perbuatan sesuai tuntunan ajaran Islam. Oke? Semangat!

Arti Kesucian Bagi Perempuan

Eh, kita ngasih judul tulisan begini bukan berarti kita udah suci lho. Bukan pula udah merasa paling benar. Bukan juga mau ngeguruin sama kamu yang bisa jadi ada yang udah ngerti soal beginian, khususnya kaum akhwat. But, kita nulis begini sekadar ngingetin kamu semua. Maklumlah, namanya juga manusia. Suka terserang penyakit lupa. Jadi, saling ngingetin kan bagian dari usaha supaya nggak lupa. Betul apa bener? Nah, itulah pentingnya seorang teman or sahabat. Apalagi kita sebagai sesama muslim, kudu saling ngingetin en nasihatin tuh dalam kebenaran. Setuju kan? Kudu! ?

Sobat muda muslim, kita sedih dan prihatin banget dengan cara gaul sebagian besar teman remaja yang bebas nian. Sepertinya model pergaulan yang bebas itu udah jadi menu keseharian dalam hidup kita. Melanggar aturan malah dianggap wajar. Akibatnya, banyak orang yang udah nggak malu dan ragu untuk berbuat tidak normal. Kalo dulu di jaman ortu kita masih muda, jalan berdua antar lawan jenis aja para tetangga udah bercas-cis-cus ngomongin kita. Coba, gimana nggak merah kuping kita. Meski banyak motif waktu ngomongin pelaku gaul bebas itu, tapi terbukti cukup efektif bikin risih bin keder yang ngelakuin.

Lha, kalo sekarang? Aduh, kita sih nggak abis pikir deh kalo sekarang kok kayaknya liar banget. Udah gitu, para tetangga cuek abis, alias nggak mau peduli terhadap apa yag dilakuin tetangga lainnya. Alasannya sih klise banget, �Itu kan bukan anak or sodara gue, ngapain capek-capek mikirin? Dapet duit juga kagak!� Waduh, egois banget ya? Begitulah�

Pergaulan sekarang nih, udah benar-benar melanggar ajaran agama. Utamanya kita menyoroti gaya gaulnya anak puteri. Wah, wah, udah banyak tuh yang gaulnya bikin bulu betis berdiri (bisik-bisik: bosen ah pake bulu kuduk mulu). Ketar-ketir kita dibuatnya, lho. Bener-bener udah menodai kehormatan dan kesucian dirinya. Gimana nggak, jalan bareng ama cowok bukan mahramnya ayo aja. Diajak main teman cowoknya oke aja. Dipegang, digandeng, dipeluk, ditimpukin, sampe dibanting no problemo. Waduh! (backsound: smackdown kaleee..).

Gaya gaul kayak begini bisa dibilang udah nggak sehat. Emang sih, awalnya model gaul begini dicontohkan kalangan seleb. But, sekarang udah nyebar dan jadi identitas masyarakat, khususnya kalangan remaja dan mahasiswa. Jangan-jangan tetangga kita malah jadi pelaku aktifnya. Atau mungkin sodara dan teman kita sendiri (atau malah kita sendiri?) Siapa tahu kan? Abisnya, sekarang udah jadi tren.

Kalangan seleb yang perilakunya gampang disimak di televisi makin menganggap biasa berbuat salah. Rasanya pedih dan perih hati ini, pas ngelihat para penyanyi dangdut wanita yang senantiasa menjual bodinya ketimbang suaranya. Dipelopori oleh Inul Daratista si Ratu Ngebor, maka di belakangnya seperti berlomba nyari sensasi. Terdaftar nama-nama penari striptease, eh, penari dangdut (bukan penyanyi, itu mah); Anisa �goyang patah-patah� Bahar, Uut Permatasari, Ira Swara, Putri Vinata, Nita Talia, Dewi Persik wa akhwatuha... yang always kesetanan dalam bertingkah. Bebas euy!

Nggak hanya di televisi, media cetak juga seperti berlomba untuk menjual erotisme binti pornografi. Sesuatu yang amat ditabukan, yang hanya boleh dilihat dan dilakukan di ruang pribadi, sekarang udah menjadi konsumsi umum. Siapa pun boleh menikmati dengan sesukanya. Nyang penting ada itung-itungan duit di sana. Atau tujuan lain, ngetop. Padahal sama aja, karena kalo udah ngetop en populer kan duit lagi akhirnya. Hmm� dasar kapitalis!

Bo abo.. kalo udah kayak gitu, kita ngeri, risih, kesel, sekaligus kasihan sama mbak-mbak kita itu. Semua orang yang pikirannya normal pastinya nggak suka dengan gaya hidup begituan. Kalo pun kemudian ada yang diem-diem mendukung, itu juga lebih karena mereka bingung, lalu tanpa sadar menganggap kelakuan kayak begitu sebagai sebuah kewajaran. Gubrak! Lalu, apa artinya sebuah kesucian bagi seorang perempuan? Atau memang udah nggak perlu lagi predikat itu? (kasihaaan deh eluh!)

Ukuran kesucian
Kalo orangtua dulu sering secara khusus membahas tentang kesucian diri bagi seorang perempuan, sekarang kayaknya mulai dilupakan alias rada longgar. Jaman dulu ortu sering wanti-wanti kepada anak perempuannya untuk pandai menjaga diri. Untuk tidak bergaul sesukanya dengan lawan jenis. Bahkan untuk sekadar olahraga berat aja para ortu suka murka, karena katanya akan mempengaruhi keperawanan sebagai sebuah lambang kesucian.

Nah, dengan menganggap arti sebuah kesucian bagi perempuan diukur berdasarkan ketentuan fisik seperti ini, maka para ortu sangat khawatir kalo anak perempuannya mulai gatel ngelihat cowok. Jangan-jangan, entar mereka gaul bebas. Kalo udah gitu kan repot.

Sekadar gambaran, pernah ada tuh film Indonesia yang judulnya Tirai Malam Pengantin.. Film jaman baheula banget sih. Digambarkan dalam film yang dibintangi oleh Mbak Yessy Gusman itu seorang ibu yang sangat khawatir begitu mengetahui selaput dara anak perempuannya robek pas jatuh saat main sepeda. Padahal, sebentar lagi akan menikah. Singkat cerita, tuh si ibu yang merasa ingin agar anaknya bisa mempersembahkan arti sebuah kesucian kepada suaminya, sebelum nikah dilakukan operasi selaput dara. Kalo sekarang? Pikirannya gampang aja. Kalo pun �kecelakaan� duluan, nikahin aja. Toh udah banyak para seleb ibukota mencontohkan. Jadi, �semboyannya� seperti dalam pelajaran bahasa Indonesia; �buatlah seperti contoh!� Wasyah!

Sobat muda muslim, emang sih, kalo kita ngomongin tentang kesucian sebenarnya bukan hanya ditujukan untuk kaum Hawa, kaum Adam juga perlu disorot. Cuma, karena anak laki rada sulit dibedain mana yang masih suci mana yang udah nggak suci lagi, jadinya yang sering dapet porsi lebih banyak dalam pembahasannya adalah anak perempuan. Karena anak perempuan amat mudah dilihat perubahannya. Tapi dengan catatan, jika ngelihatnya adalah ukuran fisik.

Tapi kalo standar kesucian diukur dari tingkah laku, anak laki dan anak perempuan bisa dengan mudah dilihat. Artinya, baik anak laki atawa anak perempuan, kalo mereka udah kecebur dalam pergaulan bebas, kalo gaya gaul mereka nyerempet-nyerempet dosa, kalo mereka mengamalkan free thinker, ya sama-sama nggak suci secara kepribadiannya. Setuju kan?
Sobat muda muslim, Islam udah mengatur segala bentuk perbuatan manusia. Buat anak ngaji mungkin sering denger istilah hukum syara. Nah, hukum syara, menurut istilah para pakar ushul fiqih adalah seruan (khithab) Syar�i (Allah Swt.) yang berkaitan dengan aktivitas hamba (manusia), berupa tuntutan (al-Iqtidla), penetapan (al-Wadl�i) dan pemberian pilihan (at-Takhyir).

Jadi, segala aturan yang tercantum dalam sumber hukum syara (al-Quran, as-Sunnah, Ijma sahabat, dan qiyas) adalah sandaran ketika kita berbuat. Pendek kata, perbuatan kita kudu sesuai aturan yang berlaku dalam ajaran agama kita. Semua itu nggak lain, adalah untuk menjaga kita dari aktivitas yang bisa menurunkan derajat kita sebagai manusia. Itu juga bisa berarti untuk melindungi kita supaya tetap menjaga kesucian diri. Bener lho.

Misalnya aja Allah menyindir manusia yang nggak mau tunduk pada aturan-Nya. Seperti dalam firman-Nya: �Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.� (QS al-A�raaf [7]: 179)

Lha, kalo yang sekarang kita lihat, manusia seperti berlomba menuju neraka! Aduh, sebetulnya nggak tega menulis begini. Tapi, ternyata banyak kaum muslimin yang udah berani secara terang-terangan berbuat maksiat. Jadinya, �kepaksa� deh kita nyebutin begitu. ?

Coba kalo kamu pikir, gimana bisa menjaga kesucian diri kalo bergaul aja menganut gaya bebas (kirain cuma dalam renang aja tuh). Betul apa betul? Terus, gimana bisa disebut terhormat, kalo dalam berbuat justru melanggar kehormatan? Berpakaian aja nggak bener. Aurat yang wajib ditutup malah diobral kepada siapa aja yang bisa melihatnya. Nggak malu dan nggak ragu lagi (mungkin karena tergoda lirik lagu tema acara Joged-nya RCTI, yang ngomporin agar jangan malu dan ragu, katanya sah-sah saja). Salah kok bangga ya?

Mengembalikan kesucian
Sobat muda muslim, khususnya yang puteri. Kesucian diri memang berarti luas ya. Baik lahir maupun batin. Sayangnya, di jaman yang udah jauh dari nilai-nilai Islam ini, jangankan kesucian batin (baca: kepribadian), menjaga kesucian diri yang sifatnya lahir aja udah susah. Sebab, yang kita saksikan justru mereka berlomba untuk mengobral seluruh potensi dan pesona tubuh yang dimiliknya. Nggak usah dijelasin secara detil, toh kamu juga udah sering lihat dalam kehidupan nyata; baik di lingkungan sekitar kita, maupun yang kita lihat di televisi dan yang kita baca di media cetak. Ckckckck.. kasihan banget tuh.

Nah, ini memang bagian dari kerusakan moral yang udah mengglobal. Masyarakat kita sedang sakit. Kerusakan ini sebetulnya bisa dicegah dengan menjalin kerjasama di semua komponen. Mulai dari individu di keluarga dengan menanamkan ketakwaan bagi anggota keluarga, terus masyarakat yang ketat dalam mengontrol aktivitas warganya, dan juga penerapan aturan dan sanksi oleh negara.

Tiga kekuatan ini yang mestinya bisa digabungkan untuk mencegah kerusakan lebih jauh dalam rangka melindungi kehormatan manusia. Tapi sayangnya, tiga pilar itu mulai keropos semua. Takwa individu payah, pengawasan masyarakat lemah, dan negara nggak bisa diharapkan lagi. Sedih deh.

Kalo udah begini gaswat. Al-Quran udah menjelaskan sebab-sebab kutukan Allah kepada masyarakat Yahudi, karena nggak ada dalam aturan mereka sistem kontrol masyarakat. Kalo pun ada, tapi lemah banget. Firman-Nya: �Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.� (QS al-Maaidah [5]: 79)

Mari kita renungkan firman Allah Swt.: �...Jika kamu (hai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.� (TQS al-Anfaal [8]: 73)

Kamu perlu tahu bahwa budaya atau peradaban adalah ditentukan mafahim (persepsi/pandangan) tentang kehidupan. Nah, yang muncul sekarang adalah berasal dari pandangan hidup kapitalisme-sekularisme yang emang menjadikan kebebasan sebagai patokan berbuat. Permisif dan hedonis sekaleee. Inilah akar masalahnya. Sebab, akibat paham ini maka lahirlah beragam kekacauan, kesengsaraan, hilangnya rasa aman di tengah-tengah masyarakat, juga melahirkan mental yang bobrok.
Sekularisme emang bikin sengsara umat manusia. Jadi, mari mengembalikan kesucian dan kehormatan umat manusia dengan menggusur ideologi kapitalisme-sekularisme dari kehidupan kita. Selanjutnya, terapkan Islam sebagai ideologi negara. Kagak pake dilama-lamain lagi. Mari berjuang sekarang juga, sobat! ?


Buletin Gaul Islam

Kamis, 27 November 2008

Sekufu



Apa sebenarnya sekufu? Para fuqaha telah berbahas panjang lebar tentang isu kufu. Perkataan kufu pada asalnya bermaksud ’sama’. Dalam hal ini, banyak fuqaha berpandangan bahawa tidak harus seorang wali mengahwinkan anak perempuannya dengan lelaki yang tidak sekufu, kecualilah jika si anak itu bersetuju.

Kita sering melihat kufu pada gaji, pekerjaan, keturunan, ijazah dan yang seumpamanya. Maka, jika si anak dara balik dari luar negara, maka kalau boleh biarlah si teruna paling ‘koman’ pun ada ijazah dari U tempatan. Kalau setakat diploma, “Minta maaflah ya, anak saya belum sedia untuk dilangsungkan!”, begitulah helah yang mungkin dikata. Hakikatnya, kufu bukan sahaja dilihat pada harta benda, malah ia boleh dilihat dari segi agama, iffah, keturunan, ketaqwaan kepada Allah s.w.t, akhlak dan lain-lain.

Kufu dari segi agama: kedua-duanya sama seagama.

Kufu dari segi iffah (terpelihara dari segala amalan yang haram dalam pergaulan harian): kedua-duanya berakhlak mulia dan dari keluarga yang baik (maksudnya, mengambil berat tentang agama)

Kufu dari segi keturunan: seperti sama sebangsa Kufu dari segi ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah s.w.t.

Inilah jenis kufu yang perlu dititikberatkan oleh wali dan bakal pengantin. Ini kerana ketaatan dan ketaqwaan akan menjamin rumahtangga bahagia. Pasangan yang diijabkabulkan dengan keimanan tahu tanggungjawab masing-masing. Tidak timbul masalah pengabaian nafkah. Tidak timbul masalah dera mendera. Tidak terjadi suami main kayu tiga. Tidak terabai pendidikan dan makan pakai anak-anak. Tidak ada rungutan dan cemuhan dari isteri jika suami tidak mampu menyediakan banglo dan lauk enak setiap hari. Semuanya berjalan dengan tenang, sabar dan penuh kesyukuran.

Alangkah indahnya perkahwinan jika setiap akad nikah diasaskan dengan wawasan baitul muslim!

Lingkar Bertepi

“Jadi sampai di sini perkawinan kita?”Arindra berkata dengan nada datar sambil beranjak dari tempat duduknya. Ia menatap mataku tanpa ekspresi yang cukup berarti. Kupandang bola matanya dengan sorotan yang tajam. Kami terdiam. Belum sempat kujawab, ia langsung menyambung pembicaraan.
“Okay, itu memang yang kutunggu.” Istriku, Arindra Maharani menggugat cerai dengan seribu satu alasannya.

* * *

Malam itu, di tengah hujan lebat dan dinginnya udara Bojong Rangkong, ia datang ke kosku hanya untuk memohon agar aku segera menikahinya karena ia akan segera dinikahkan dengan anak tengkulak beras di Cianjur. Selain itu orangtuanya malu karena sudah dianggap punya anak yang berstatus perawan tua menurut ukuran kampungnya karena sudah berumur 27 tahun belum nikah.

Arindra memang perempuan pilihanku, cantik, pintar, supel dan bagiku dia bukan perempuan yang berambisi untuk berkarier di luar rumah meskipun kini telah menyandang gelar sarjana dari universitas terkemuka. Dia lebih memilih mengajar di bimbingan belajar dan les privat dari rumah-ke rumah anak-anak orang kaya di sekitar Depok. Kalau dibandingkan dengan prestasi kuliahnya, tentu saja amat disayangkan kalau pada akhirnya ia hanya memilih sebagai guru bimbingan belajar dan les privat. Masuk universitas negeri melalui jalur PMDK, semasa kuliah pernah menjadi mahasiswa berprestasi, dan satu lagi yang kusuka darinya, tidak pernah menunjukkan kelebihan yang ia punya.

Mendengar dia akan dinikahkan dengan Sukanda, anak tengkulak beras yang konon katanya pemabuk dan penyandang gelar lelaki perlente yang matanya jelalatan kalau melihat perempuan, aku langsung terperanjat dan tak akan rela Arindraku tersayang mendapatkan lelaki seperti itu.

Arindra sembah sujud dengan orangtuanya minta dinikahkan dengan aku dan mengaku sudah hamil dua bulan. Akupun tak pernah menyangka kalau ia bisa membuat alasan seperti itu. Dengan proses yang agak panjang, akhirnya aku jadi juga menikah dengan Arindra. Tak ada janur kuning, apalagi atraksi jaipongan seperti yang sering ditampilkan oleh orang-orang di kampungku.

Semua ini karena pada dasarnya kami tak direstui oleh orangtua. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba ada pernikahan mendadak di kampungku. Berita perempuan pengantin yang telah hamil pun menyebar ke semua kampung. Di kampungku, perempuan yang menikah karena hamil terlebih dahulu atau istilah anak zaman sekarang married by accident alias em bi ei adalah hal yang lumrah. Banyak pasangan muda menikah tanpa tujuan yang jelas dan akhirnya bercerai saat usia perkawinan masih seumur jagung. Tidak heran banyak perempuan yang berusia dua puluh lima sudah menyandang gelar janda dua kali.

* * *

Bulan pertama pernikahan, tentu saja dilalui dengan indah. Mungkin inilah yang disebut sebagai syurga dunia. Setiap pagi, Arindra menyediakan nasi goreng khas buatannya. Rasanya asin dan tak karuan, entah bumbu apa yang ia gunakan.

“Bagaimana rasa nasi gorengku Aa?”Arindra bertanya dengan suara yang sedikit terdengar serak-serak basah tetapi terdengar renyah.

“Ehmmmm euuunak, enak. Enak banget. Cuma keasinan. Kok asin sih? katanya kalau masak asin-asin mau kawin. Kan udah kawin. He…he…he….,” aku tertawa sambil menahan rasa nasi goreng yang semakin tak karuan di mulutku.

Arindra terdiam, sepertinya ia tahu aku tidak mengatakan yang sebenarnya. Ia memang bukan tipe perempuan yang banyak bicara, dia sensitif, tapi bagiku ia cukup menyenangkan karena bisa menjadi air penyejuk di tengah panasnya padang ilalang. Suaranya yang serak-serak basah dan terdengar berat itu justru bagiku menghasilkan irama seksi, terutama jika dia sedang bersenandung.

Bulan kedua, manisnya surga dunia masih dapat kami rasakan tanpa gejolak. Riak-riak kecil atau gelombang yang menyentil bahtera rumah tangga bisa kami atasi. Di sinilah baru kurasakan adanya saat-saat romantik dimana angin mendesir lirih menyapa layar yang kami bentang. Rutinitas di pagi hari masih ia lakukan. Menyiapkan nasi goreng asinnya lengkap dengan teh manis hangat-hangat kuku kesukaanku. Akupun masih tak berkomentar kalau aku bosan makan nasi gorengnya yang asin itu.

Ia memang perempuan idealku, menuntut penghasilanku yang hanya mampu membayar kontrakan tiga petak sebesar tiga ratus ribu per bulan pun tak pernah. Maklum, aku baru saja menjadi peneliti yunior LSM di Kawasan Selatan Jakarta. Hidup matinya LSM itu tergantung dari penyandang dana yang kadang tak pernah.

Divisi penelitian di LSM itu boleh dibilang bukan lahan basah. Dalam waktu dua bulan aku bekerja di situ, sudah sepuluh proposal belum mendapat kepastian. Kalaupun proposal diterima, dana yang mengucur biasanya setelah setengah pekerjaan dilaksanakan. Walhasil, sejak aku menikah total penghasilanku hanya bisa membayar kontrakan rumah saja, sisanya untuk keperluanku selama satu bulan. Beli bensin motor, dan makan siang di luar. Kalau uangku sudah habis aku kasbon dulu di warungnya Mpok Juroh. Arindra pernah menawarkan agar setiap hari aku membawa makanan saja dari rumah untuk menghemat, tetapi aku selalu menolak dengan alasan tak ingin merepotkannya pagi-pagi harus memasak, padahal aku tidak menyukai masakannya yang selalu asin dan bumbunya terasa aneh di lidah ku.

Seperti pagi-pagi sebelumnya yang sudah kami lalui. Melakukan rutinitas yang sebenarnya menjemukkan. Arindra menyiapkan sarapan, lalu kami makan bersama, setelah itu aku memanaskan mesin motor dan ia menyiapkan bahan untuk mengaja. Kulihat pagi itu ia tidak langsung menyiapkan bahan untuk mengajar. Ia menghitung uang hasil mengajar di bimbingan belajar. Secarik kertas ia ambil, lalu seperti akuntan professional langsung menghitung anggaran untuk bulan depan. Begitu cekatannya ia menghitung.

“Yah, minus! Padahal aku mau menabung karena kita enggak punya tabungan samasekali untuk membayar cicilan motor. Suaranya terdengar lirih lalu ia memasukkan uang seratusan ribu sebanyak enam lembar ke dalam amplop putih yang bertulis Arindra Maharani S.Si, Honorarium Staf Pengajar Rp.600.000. Arindra memang sangat cermat menggunakan uang. Seratus rupiahpun yang ia keluarkan dicatat dalam pembukuan.

“Masih untung punya kerjaan dan uang. Uang sebesar itu bisa saja dicukup-cukupi, yang penting kan kita bisa menikmati dan memanfaatkannya dengan tepat dan benar,” aku berusaha menghibur Arindra yang tampak kecewa dengan hasil perhitungan anggaran yang ternyata minus. Aku seolah tampak tenang, padahal sangat malu karena tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup rumahtangga dan belum pernah membelikan apapun untuknya sejak menikah.

Aku tak tahu kalau ternyata diam-diam Arindra melamar pekerjaan lain. Sebulan kemudian ia diterima di perusahaan asing milik Kanada menjadi management trainee, itupun baru kutahu dari rutinitasnya yang tidak seperti biasanya. Pagi-pagi tepat pukul enam pagi ia sudah berangkat, paling cepat pulang jam sembilan malam. Saat itu kami sedang sama-sama sibuk, proposal penelitian yang kuajukan berhasil diterima. Setiap haripun aku pulang malam bahkan kadang-kadang tak pulang untuk menyelesaikan pekerjaan. Satu bulan berlalu begitu singkat, aku yang diberi kepercayaan sebagai project officer penelitian di LSM tempat kubekerja dibebani pekerjaan tiga kali lipat oleh pimpinan proyek. Dua orang anak buahku memanipulasi data, sementara data primer penelitian akan diolah.

“Teng-Teng, teng-teng…, neng nenggggg. Bunyi ring tone lagu Romantic Blood dari Handphone-ku berbunyi saat aku mengetik laporan sementara penelitian di kantor.

“Ige, aku enggak pulang ke rumah, mau menginap di rumah temanku, Susi. Kita lagi nyiapin bahan presentasi besok, kamu ada dimana?” Arindra meneleponku.

“Aku juga di kantor, sedang ngetik laporan sementara penelitian. Mungkin enggak pulang juga. Jadi, kamu kapan pulang?” dengan nada pelan aku terima telepon darinya, karena aku tak ingin orang-orang di kantorku mengetahui kalau istriku tidak pulang karena urusan kerja.

“Besok malam aku baru pulang karena harus menyiapkan presentasi di tempat lain. Ada mobil dari kantor yang akan mengantarku pulang. Kira-kira jam sebelas malam aku pulang. Sudah ya, temanku sudah menunggu, aku mau ke Jalan Thamrin dulu,” Arindra menutup pembicaraan, nada bicaranya terburu-buru.

Besok malamnya ia pulang lebih malam dari yang ia katakan sebelumnya. Jam dinding menunjukkan pukul satu malam lewat lima belas menit, bunyi detiknya sangat terdengar seakan berlomba dengan denyut nadi. Udara dingin Bojong Rangkong menambah dinginnya hatiku dengan Arindra. Kulihat matanya sayup dan bajunya beraroma tak karuan. Bau rokok, parfume dan entah ada gabungan bau apalagi yang nyaris tak bisa aku identifikasi. Arindra langsung duduk terkulai di bangku rotan di ruang tamu, ia tampak kelelahan. Tanpa banyak tanya aku menyuruhnya untuk segera tidur.

Jam dinding di kamar menunjukkan pukul delapan pagi. Arindra masih tidur. Hari inipun aku tak ingin masuk kerja untuk sekedar mencari tahu apa yang sudah ia lakukan kemarin. Ia bangun pukul sembilan. Tak seperti biasanya jam lima pagi sudah mandi dan bergegas berangkat. Hari itu kulihat dia seperti vampire yang kekurangan darah. Matanya sayup dan suaranya terdengar tak berbentuk.

“Kok enggak kerja?” Tanya Arindra dengan suaranya yang terdengar parau. Ia berjalan sempoyongan bahkan hampir terjatuh saat menuju kamar mandi.

“Enggak, hari ini aku meliburkan diri. Pusing ngurusin kerja terus, mau having fun dulu,” jawabku dengan tawa kecil.

Arindra seperti tak bisa menangkap air mukaku yang sebenarnya. Tak ada ekspresi yang cukup berarti saat menanggapi jawabanku. Ia langsung ke kamar mandi. Setelah mandi dan berdandan, ia mengeluarkan sekotak Dunkin’ Donuts yang ia bawa semalam. Dunkin’ Donuts dan susu berkalsium tinggi, kini jadi menu favorit untuk sarapannya.

Ia sudah tak pernah menyentuh kompor gas Rinnainya yang baru ia beli. Sudah sebulan menu pagiku bukan nasi goreng asinnya lagi karena jam enam biasanya ia sudah berangkat. Kalau sudah mengantarnya ke Stasiun Bojong Gede, aku langsung membeli aneka makanan di sekitarnya. Makan nasi uduk di warung Mang Madi, lalu konkow-konkow dulu sambil merokok dengan tukang ojek atau supir angkot jadi semacam rutinitas yang menyenangkan. Begitulah pagi-pagi berikutnya kulalui.

* * *

Kulihat Arindra jadi semakin cantik dengan kosmetik barunya. Lipstick lima ribuannya kini sudah diganti dengan yang bermerek seharga dua ratus ribu dan bedak padatnya itu yang entah apa mereknya dulu, kini sudah diganti dengan yang mengandung tabir surya seharga seratus lima puluh ribu. Lulur mandi, shampoo, pemutih badan, handbody lotion, minyak cem-ceman dan entah apalagi kosmetiknya itu, semua sudah diganti dengan yang bermerek.

“Kalau mau having fun hari ini, aku juga mau having fun, Bagaimana kalau hari ini kita jalan-jalan ke Blok M? aku mau ke salon dan makan-makan,” Arindra mengajakku dengan antusias.

Seharian aku menemaninya berjalan-jalan. Di salon aku seperti dayang-dayang yang sedang menunggu tuan putri yang sedang bersolek. Hampir dua jam aku menunggunya hanya untuk pedicure, medicure, dan creambath. Setelah itu dengan setengah terpaksa aku harus tetap menemaninya ke Melawai untuk memilih pakaian.

Kami makan di restoran Jepang dengan nuansa Jepang yang kental di dalamnya. Ada karaoke dan aneka permainan yang ditawarkan di restauran itu. Arindra pun mengajakku bernyanyi, aku menolak karena aku sedang mati rasa. Ia melantunkan lagu-lagu melankolis. Suaranya yang biasa terdengar seksi jika bernyanyi, kini terdengar bagai lantunan tanpa bentuk. Begitu lihainya ia bernyanyi dengan karaoke, baru kutahu kalau ia bisa jadi seperti itu.

***

Perjalanan ke Kanada. 29 Maret 2006 dengan rute Cengkareng-Hongkong 15.05-21.00 dilanjutkan dengan Air Canada 30 Maret 2006 lalu dilanjutkan dari Hongkong-Vancouver 14.55-10.33 dilanjutkan lagi dengan Air Canada Vancouver-Edmonten 12.35.15.00.

Perjalanan yang begitu jauh menuju Kanada, kuhempas nafas dalam sambil kubaca elektronik tiket pesawat yang ia tunjukkan padaku. Seminggu lagi ia akan ke Kanada untuk tugas kerja dan dijadwalkan seminggu kemudian lagi akan ke Shanghai. Begitulah seterusnya, Arindra selalu mempunyai jadwal keluar negeri, paling tidak satu bulan sekali. Sebuah prestasi yang membuat semua teman mengajarnya dulu berdecak kagum dan semua orang di kampungnya bangga dengan menceritakannya tiada henti.

Gemerlapnya Shanghai, indahnya kota tua Nanjing dan romantiknya kota Yangzhou, menjadi tempat yang sering ia sebut sebagai kota yang mengagumkan. Aku hanya mendengar cerita yang sepenggal-penggal tentang kesenangan selama ia berada di sana dan melihat foto-fotonya dengan aneka gaya yang selalu menebar senyum bak foto model.

Kulihat foto bersama teman-temannya dan atasannya. Ia tampak bahagia bersama koleganya. Entah dengan siapa saja ia pergi, berinteraksi dan menghabiskan hari-hari di negeri orang sana. Hanya ada sedikit waktu untuk hanya sekedar mendengar ceritanya.

Sekarang Arindra berada nun jauh sana, Kanada. Kemungkinan akan cukup lama karena ada pertemuan akbar di kantor pusat perusahaannya. Dengan prestasinya yang gemilang, Arindra terpilih menjadi wakil dari Indonesia untuk menjelaskan sepak terjangnya di dunia marketing.

Seribu pertanyaan berbaris berderet untuknya, tapi kerongkonganku tertohok tak mampu untuk meluapkannya menjadi samudera kata-kata. Kuhempaskan segala pikiran tentang istriku Arindra, sosok perempuan ideal yang dulu kuinginkan dan pernah kudapatkan. Kini tak pernah lagi kunikmati nasi goreng asinnya dan rok selutut bermotif bunga-bunga coklat kesukaannya yang selalu ia kenakan saat pergi mengajar.

“Ahhhhhh………,” kuhela nafas panjang, melepas letih yang sangat, karena bayang-bayang Arindra yang kini entah sudah menjadi apa, menghantui hari-hariku yang kian absurd.

* * *

Kunikmati keindahan Candi Prambanan yang dilatar belakangi Gunung Merapi yang selalu mengepulkan asapnya. Aku melihatnya dari pelataran Candi Ratu Boko yang terletak di dataran tinggi. Sore itu, keramaian arus lalu lintas Yogya-Solo masih terlihat seperti kutu-kutu kecil yang berjalan lambat dilihat dari atas keputren kawasan Candi Boko.

Langit mulai menggelap. Dari arah barat, matahari mulai meninggalkan setengah lingkaran langit sementara dari arah timur lamat-lamat mulai tampak bundaran bulan yang pucat warnanya. Irama mistis gending Jawa terdengar mengalun-ngalun di sekitar pelataran candi yang datang dari rumah penduduk sekitar. Kuselonjorkan kaki karena lelah berjalan-jalan di sekitar candi.

Langit sudah benar-benar gelap. Raja siang itu juga sudah tenggelam. Bulan sudah membulat sempurna dan warnanya pelan-pelan menjadi lebih terang. Bulu kudukku merinding ketika sentuhan lembut dari tangan seorang perempuan menjadi pelukan yang hangat menjalar ke pori-poriku. Saraswati, seorang gadis yang menjadi partner-ku selama penelitian seolah memberikan kehangatan yang tak pernah kurasakan dari Arindra. Ia tak secantik dan secerdas Arindra. Entahlah pesona apa yang ia tawarkan padaku. Apakah ini hanya sebuah bentuk pendobrakan gorong-gorong kesunyianku? Aku berdialog sendiri sambil menikmati hangatnya pelukan Saraswati.

“Intrumen Heaven and Earth Kitaro terdengar sebagai nada panggil….,” Aku tersentak dalam pelukan Saraswati yang kian menghangat dan semakin kunikmati hingga kubiarkan bunyi nada panggil itu 3 kali berulang. Kuterima telepon itu ketika nada panggil berulang untuk ke-4 kalinya. “Aa ada dimana sekarang?” Aku masih di Edmonten, aku mau pulang besok. “Aa sehat-sehat saja kan?” Arindra meneleponku jam sebelas malam waktu Indonesia entah jam berapa disana.

Belum kujawab tak terdengar lagi suaranya. Terjatuhkah handphone-nya, tanyaku dalam hati. Samar-samar terdengar seperti ada suara laki-laki dan suara Arindra terdengar pelan seakan dalam percakapan kecil dan semakin lama seperti orang berbisik yang lamat-lamat suaranya semakin tak terdengar. Handphone itu seperti terjatuh, tak segera diambil tetapi dibiarkan hidup. Pikiranku berkelana liar tentang Arindra. Aku berjuang keras untuk membuang segala rasa dengannya. Sepuluh menit kemudian kuterima SMS darinya “Igemintangku yang tercinta, maaf ternyata aku enggak jadi pulang besok. Mungkin dua hari lagi. Selamat tidur sayang. Semoga hari-hari kita selalu indah meski jarak memisahkan,” aku tak bergeming membacanya dan langsung kumatikan handphone- ku tak ingin rasanya mendengar apapun tentang Arindra.

Pagi berkabut, menutupi pemandangan sekitar Candi Boko. Dari kegelapan malam yang hening berubah menjadi lukisan alam yang indah. Ada garis-garis langit di ufuk timur. Sinar mentari pelan-pelan menembus kabut. Aku dan Saraswati berjalan menuju keputren atas. Ada keindahan alam yang sudah lama tak pernah kusaksikan.
Matahari terbit diiringi kokok ayam dan suara domba milik penduduk setempat. Ada kicau burung bersahutan yang suaranya dikirim oleh desir angin. Semua tampak harmoni, namun sayang aku nyaris tak bisa menikmatinya. Kuhidupkan handphone, dan terdengar bunyi SMS yang sama dari Arindra tiga kali ia kirim. Kubaca pesannya dengan mengalihkan pandangan Saraswati, “Igemintangku sayang, Selamat pagi! Bagaimana malam-malam yang telah kau lalui tanpa diriku? Semoga cinta kita selalu bersemi. Kamu masih ingat kan dengan Novelnya Prof.Dr. Hamka Tenggelamnya Kapal Van Derwijck yang menyatakan bahwa cinta laksana hujan yang turun dari langit. Jika mengguyur tanah tandus, maka ia akan menumbuhkan pohon sirih putih kekuning-kuningan dan menjalar di atas batu: menebarkan bau busuk dan mengusik tata nilai kehidupan. Tapi jika air hujan itu menyiram tanah yang subur, ia akan melahirkan rumpun bunga yang menyebarkan aroma wangi dan kesegaran. Aku berharap kita bisa menciptakan kemungkinan yang terakhir itu, dimana cinta menjelma keharuman bunga dan harumnya tak pernah berkurang meski bunga itu telah layu. Ige, tentu saja aku tak akan lupa dengan makna cinta yang terkandung dalam novel itu, bukankah kita membacanya bersama-sama ketika malam pertama dulu? Okay sayang! sampai disini dulu, semoga jarak yang memisahkan kita selalu menebarkan aroma wangi cinta,” aku terdiam setelah membaca SMS dari Arindra, lalu berjalan dengan langkah gontai dalam pelukan Saraswati menuju areal parkir atas Candi Ratu Boko.


Depok dalam sublimasi 2006