Sabtu, 06 Desember 2008

WHO Umumkan Tingkat Tolerir Melamin



CORBIS.COMTOLERANSI: Zat kimia berbahaya seperti melamin seharusnya tak dikonsumsi oleh manusia. Namun kadang hal itu tak terhindarkan. Dapat ditoleransi dalam kadar yang sangat rendah.

JENEWA-- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan konsumsi harian yang dapat ditolerir (TDI) melamin, bahan kimia yang baru-baru ini ditemukan di dalam produk susu tercemar di Jenewa, Jumat (6/12).

TDI bagi melamin mesti dibatasi sebanyak 0,2 miligram per kilogram berat badan. Itu berarti seseorang yang memiliki berat 50 kilogram dapat mentolerir sampai 10 miligram melamin per hari, kata badan PBB tersebut dalam suatu pernyataan.


Sementara itu, WHO menekankan melamin adalah bahan pencemar yang tak boleh ada di dalam makanan, meskipun kadangkala itu tak terelakkan.Jadi, tingkat "toleransi" melamin yang disebutkan itu tak boleh dipandang sebagai tingkat "aman", katanya.


"Belum dapat ditetapkan untuk menetapkan tingkat "aman" bagi bahan kimia itu," kata beberapa ahli pada pertemuan di Ottawa, yang prakarsai oleh WHO.


Tetapi, masih mungkin untuk mengatakan orang dapat memakan atau meminum 0,2 miligram melamin per kilogram berat badan.

TDI merupakan jumlah bahan pencemar tak terelakkan yang dapat ditolerir di dalam makanan yang dapat dicerna seseorang dengan dasar harian tanpa risiko kesehatan yang nyata.

TDI bagi melamin tersebut adalah hasil dari pertemuan tenaga ahli yang diselenggarkan oleh WHO pekan ini di Ottawa, Kanada. Angka itu lebih rendah daripada TDI yang disarankan sebelumnya bagi melamin oleh sebagian lembaga keselamatan makanan nasional.


"Kami berharap ini dapat menjadi panduan yang lebih bagi pihak berwenang dalam melindungi kesehatan masyarakat mereka," kata Dr. Jorgen Schlundt, Direktur WHO bagi Keselamatan Pangan.


Produk susu China yang tercemar melamin telah menewaskan sedikitnya enam bayi dan membuat hampir 300.000 orang jatuh sakit.


Melamin, bahan industri yang digunakan untuk membuat plastik dan pestisida, ditambahkan ke susu yang diberi air karena itu menyerupai protein dalam pemeriksaan kualitas.


Konsumsi harian "cyanuric acid" yang ditolerir, bahan kimia yang berkaitan, adalah 1,5 miligram per kilogram berat badan. Para ahli tersebut mengatakan ketika kedua bahan kimia itu terdapat di dalam makanan, dampaknya kelihatan lebih dari sekadar bahan tambahan.


Pada November, Badan Obat dan Makanan AS (FDA) mendapati bahwa tingkat melamin di bawah 1 per juta, sebagaimana ditemukan di dalam susu formula bayi di Amerika Serikat, aman.


Schlundt sependapat bahwa tingkat itu memberi margin keselamatan yang memadai.


Makanan hewan yang tercemar yang terdapat tahun lalu di Amerika Serikat dapat menimbulkan kristal berbahaya yang merusak atau menutup saluran ginjal anjing dan kucing, dan FDA berpendapat itu adalah masalah yang sama dengan kasus bayi di China.


Pembuat peraturan Uni Eropa melarang impor produk makanan China yang berdasarkan kedele untuk bayi dan anak kecil pekan ini, setelah melamin ditemukan di dalam makanan kacang kedele buatan China. (xinhua-oana/reuters/ri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda