Kamis, 06 November 2008

Mahzab Cinta

Selama ini, kita sadari bahwa kita beribadah kepada Allah SWT, seperti seorang budak yang ketakutan, atau seperti pedagang yang selalu menghitung imbalan, dan yang lebih parahnya hanya untuk menggugurkan kewajiban.
Hal ini disebabkan kita selalu mengedepankan pemahaman akan aspek Jalâl Allah, yaitu Keagungan, Kehebatan, Kedahsyatan yang mencekam dan menggentarkan, yang membuat kita takut pada Allah SWT dan tentunya akan menimbulkan kesan angker pada Islam.

Jamâl yang artinya keindahan dan kecantikan yang memesonakan, yang dapat menimbulkan cinta kasih, sangat jarang dibahas. Padahal seharusnya Jamâl dari Allah SWT harus kita kedepankan.

Tentu kita ingat hadits yang meriwayatkan Nabi Muhammad SAW, melaksanakan shalat hingga kakinya menjadi bengkak, padahal ia sudah dijamin Allah SWT akan masuk surga, artinya ia shalat bukan karena takut akan murka (Jalâl )Allah, tetapi karena kecintaannya (Jamâl) kepada Allah SWT.

Puncak hubungan (ibadah) antara manusia dengan Allah SWT, harus ditandai dengan kecintaan kepada Allah, dan tentunya akan berimbas pada hubungan antar sesama manusia, yaitu kepedulian sosial tinggi, saling membantu, dan saling menebarkan salam yang pada akhirnya akan membuktikan Islam rahmatan lil alamin.
Mari saudara-saudaraku, kita dendangkan mazhab cinta dalam Islam

Penulis Amelia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda