Rabu, 05 November 2008

Ya ALLAH...Sayangilah Papa ku disisi Mu


Ya ALLAH yang Maha Pengampun, ampunilah segala dosa & kesalahannya. Ya ALLAH Yang Maha Pengasih & Penyayang terima lah segala amal baik dia selama hidup nya,tempatkanlah dia di SurgaMu.Amin
Kini hanya doa yang selalu kupanjatkan kepada ALLAH SWT untuk mu Papa ku tersayang Papa ku tercinta, InsyaLLAH selama hayat ku masih di kandung badan, doa-doa ku kepada ALLAH untuk Papa kan selalu kupanjatkan.
Dialah adalah sosok pria yang menjadi ayah ku bukan karena ikatan darah antara ayah dengan anak nya melainkan karena ikatan pernikahan mama ku dengan nya,tapi kasih sayang & tanggung jawab nya terhadap ku yang merupakan anak tiri nya seperti anak kandung nya sendiri.
Ya ALLAH...KAU takdirkan aku menjadi seorang yatim ketika aku masih dikandungan mama berusia 5 bulan. Ya ALLAH...KAU panggil Ayah kandung ku untuk kembali padaMU,dan tidak ada seorang pun yang dapat mengelak dari takdirnya untuk kembali ke sang Pecipta, dan kami keluarga yang ditinggalkan harus bisa ridha, ikhlas, sabar juga tawakal atas kepergian orang yang kami sayang & cintai. Karena kami sadar sesungguh nya jiwa raga kami ini bukanlah milik siapapun kecuali DIA Maha Pecipta & Maha Memiliki.
Papa dia ingin dipanggil oleh ku dengan sebutan itu. Ketika aku berusia 1,5 tahun mama ku menikah dengan nya dan saat itulah aku mulai memangggilnya papa.Ya ALLAH...Syukur ku padaMu tak pernah putus ku haturkan, KAUber ganti aku sosok ayah yang kasih sayang seperti ayah kandung mungkin bisa jadi melebihi kasih sayang & tanggung jawab ayah kandung terhadap anak nya.
Dia hanya seorang pegawai negeri golongan rendah, tapi cita-cita nya dia ingin aku bisa bersekolah sampai perguruan tinggi, dia ingin aku bisa bekerja di kantor. Dia ingin aku bisa jadi harapan, tumpuan, kebanggaan keluarga. Dia pernah bilang, "Papa mau kamu jadi seorang sarjana bekerja di kantor agar kamu bisa bantu papa untuk membiayai pendidikan adik-adik mu, memperbaiki perekonomian keluarga.Papa yakin kamu bisa jadi pembimbing adik-adik mu kelak bila mama& papa sudah tidak ada nanti. Maka nya kamu harus tetap semangat sekolah, rajin belajar ya, walaupun papa harus bekerja tambahan di luar jam kantor yang terpenting bagi papa kamu sebagai anak papa harus bisa sekolah tinggi ya, karena papa tahu kamu mampu.
Oh...papa, begitu besar perjuangan mu untukku yang bukan darah daging mu. Kau asuh aku dengan kasih sayang mu nan tulus layak nya aku ini anak kandung mu, kau beri aku pendidikan yang tinggi, dan kau didik aku dengan kedispilinan,tanggung jawab dalam menjalan semua tugas2 rumah.Banyak hal terbaik yang papa ajarkan padaku, hingga aku bisa menjadi seperti sekarang.Siapalah aku...yang hanya seorang anak tak ber bapak tapi karena kasih sayang ALLAH aku bisa mempunyai seorang papa yang menjadi kebanggan ku.
Karena didikan papa, aku bisa hidup sebagai mahluk sosial yang Alhamdulillah mempunyai banyak teman, kerabat, keluarga & sahabat dimana hubungan ku dengan mereka baik & erat, karena papa berpesan hormatilah semua orang yang kau kenal,jagalah kepercayaan yang mereka titipkan padamu,jagalah lisan mu dalam pergaulan, dan jagalah nama baik mereka seperti kamu menjaga nama baik orang tua mu, jujur & bertanggung jawablah kamu terhadap segala perbuatan mu.
Kini, papa sudah tiada. Dia meninggal pada hari Jumat, 8 Februari 2008 setelah 2 tahun mengalami penyakit stroke yang menyebabkan papa lumpuh dari mulai jatuh sakit 18 Oktober 2005 sampai meninggal. Aku & keluarga ku terus memberi papa semangat untuk mau berobat agar sehat kembali, tapi sepertinya papa sudah patah semangat & lelah untuk berobat kemana saja tak jua kunjung sembuh.
Papa merasa tak berdaya lagi sebagai kepala rumah tangga, itu yang dia katakan pada ku.Padahal aku katakan pada papa, tak ada yang bisa menggantikan papa sebagai kepala rumah tangga sebagi papa bagi anak2 nya sebagai suami, hanya kini ku mohon izinkan aku bisa berbakti pada papa. Izinkan aku tuk memikul tanggung jawab yang ada di pundak papa, ringankanlah semua pikiran dan lapangkanlah hati papa, agar papa bisa sehat lagi ya"?"kan sebentar lagi papa kan punya mantu, itu kata2 ku memberi semangat ke papa ketika adikku kan menikah pada bulan Juli 2006.
Tapi, hanya ALLAH yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa karena kita gak pernah tahu akan rencana ALLAH terhadap hambaNya.Kita manusia hanya bisa berencana tapi ALLAH yang Maha Menentukan.
Msih teringat oleh ku sampai sekarang dan tak kan pernah ku lupa sampai kapan pun betapa sayang nya papa pada ku, waktu tahun 2007 aku harus kost karena jarak rumah-kantor terlalu jauh. Kata mama, papa minta agar jam dinding & tanggal diletakkan dekat dengan papa agar papa bisa liat jam & tanggal untuk mengetahui kapan aku pulang kerumah...oh Papa rindunya diri mu pada ku seperti aku selalu merindukan mu smapai sekarang."Ma..koq si inur belum pulang ya, coba telpon dong, kalau aku pulang memberi salam, aku dengar suara papa dari kamar menjawab salamku dengan suaranya yang terbata-bata karena menangis. Papa rindu dengan suara ku yang selalu berisik karena aku yang suka bercanda sama papa saat dia sehat walaupun dia sedang sakit, itu katanya.
Yah memang aku dan papa mempunyai ikatan batin yang kuat karena kasih sayang papa terhadap ku tulus ikhlas, dia selalu tahu bila aku berbohong padanya, dia juga tahu kalu aku ada masalah & sedih. Papa selalu mengajak aku musyawarah, berunding, share dalam masalah keluarga. Itulah dia sosok papa yang membekas sampai sekarang karena dari dia juga aku dpat amanat jagalah diri kamu sebagi wanita muslim jangan pernah tergoda dengan bujuk rayu lelaki, jangan sampai kamu terlena& silau dengan pergaulan bebas.
Selamat jalan papa,tenanglah papa sekarang disisiNya. InsyaALLAH nur kan penuhi janji nur pada papa bahwa nur kan menjaga mama, nur kan tetap sabar & tak pernah lelah untuk membimbing, mengingatkan adik-adik ke jalan yang lurus, nur janji akan menjaga kerukunan kami bersaudara.
Kami (Mama,aku,Heni,Dewi, Hendy&Iwan) sudah memaafkan dengan ikhlas segala kesalahan papa, dan kami pun mohon agar papa memaaf kan dengan ikhlas segala kesalahan kami. Kami semua sayang sama papa, kami bangga sama, terima kasih banyak Pa...lepaskan lah segala beban dipikiran & hati Papa, Itulah kata - kata terakhir yang kusampaikan pada Papa, pada hari Kamis malam, 7 Februari 2008 saat aku pulang kerja. Karena saat itu kulihat papa sedang mengalami sakaratul maut karena papa sudah tak menjawab kata-kata ku hanya air mata &genggaman tangan nya yang erat dan hangat. Papa mengahadap ke Illahi Rabbi pada hari Jumat, lepas adzan shubuh. Semoga kepergian papa yang jatuh pada hari jumat sebagai tanda Khusnul khotimah, dimana banyak jemaah yang ikut men-sholatkan jenazah papa.
Ya ALLAH...Ampunilah segala dosa & kesalahannya,
Ya ALLAH...Terimalah ia sebagai tamuMu
Ya ALLAH...Lapangkanlah kuburnya
Ya ALLAH...Berikan tempat ia disurgaMU
Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda